Pengusaha tekstil (API) mengeluhkan banjir impor produk sajadah dan tekstil asal China dan Turki.
Dengan membanjirnya produk impor karpet dan sajadah tersebut mengakibatkan industri dalam negeri terpaksa mengurangi produksinya.
"Tak bisa dihindari adanya penumpukan persediaan bahan baku dan barang jadi dalam jumlah yang besar hampir disemua pabrik. Utilisasi dari kapasitas terpasang kurang dari 40 persen," ujar Rizal. Dengan turunnya produksi, lanjut dia, maka otomatis telah terjadi pengurangan karyawan yang cukup banyak. Kinerja keuangan industri tekstil dalam negeri telah mengalami penurunan yang signifikan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
China Kirim Pasukan ke Laut China Selatan dan Selat Taiwan |Republika OnlineChina mengirimkan pasukan lengkap ke dua perairan
Baca lebih lajut »
Vietnam Marah China Kerahkan Pesawat Pembom ke Paracel Laut China SelatanVietnam bilang tindakan Beijing sudah merusak perdamaian di Laut China Selatan. Pemerintah Vietnam menyampaikan kemarahannya...
Baca lebih lajut »
Banjir Sulut Kekacauan di India |Republika OnlineHampir 1.300 orang meninggal dunia akibat banjir besar di India
Baca lebih lajut »
Banjir Kritikan, Jadwal Acara Seni di Alun-alun Suroboyo DihentikanJadwal acara seni pasca Alun-alun Suroboyo di akun instagram Bangga Surabaya, tiba-tiba berubah. Postingan akun itu menyebut jika acara dihentikan sementara. Surabaya
Baca lebih lajut »
Banjir Terparah di Bangladesh Tewaskan Ratusan Orang |Republika Online40 persen wilayah Bangladesh terendam banjir
Baca lebih lajut »