Banjir luapan Danau Limboto memaksa para petani di Kabupaten Gorontalo untuk memanen lebih awal, mengakibatkan hasil panen yang menurun dan biaya panen yang meningkat. Pemerintah daerah berkomitmen memberikan bantuan dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
Pada tanggal 29 Januari 2025, banjir luapan Danau Limboto merendam ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Gorontalo . Lahan pertanian yang terdampak meliputi lahan milik petani sayur, cabai, dan petani sawah yang tengah menunggu waktu panen. Para petani terpaksa harus memanen lebih awal meskipun belum mencapai 100 persen siap panen karena tanaman mereka sudah terendam banjir.
Hal ini dilakukan agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar, namun banyak tanaman yang belum bisa dipanen sama sekali. Akibatnya, hasil panen yang diperoleh petani hanya sekitar 50 persen dengan kualitas yang tidak maksimal. Selain hasil panen yang menurun, petani juga harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk panen karena harus menyewa perahu. Kejadian ini sudah sering dialami oleh para petani di Kabupaten Gorontalo. Mereka berharap adanya bantuan dan solusi dari pemerintah daerah, terutama saat ini pemerintah sedang gencar mewujudkan program swasembada pangan. Melihat kondisi tersebut, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menegaskan telah berkoordinasi dengan dinas pertanian untuk mengatasi dampak banjir luapan Danau Limboto terhadap tanaman petani. Nelson Pomalingo menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan berupa benih, pengolahan lahan pertanian, dan bantuan lainnya sesuai dengan kebutuhan petani. Saat ini, pemerintah terkait masih melakukan pendataan lahan pertanian di Kabupaten Gorontalo yang terdampak banjir luapan Danau Limboto. Pemerintah daerah juga menegaskan akan berupaya mencari solusi terhadap bencana banjir luapan Danau Limboto yang sering terjadi dan merugikan warga dan petani
BANJIR DAUN LIMBOTO GORONTALO PERTANIAN BANTUAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Banjir Luapan Danau Limboto Rendam Ratusan Rumah di Gorontalo, Warga Belum Dapat BantuanSejumlah rumah di Desa Hutadaa dan Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, masih terendam banjir akibat luapan Danau Limboto. Banjir yang terjadi sejak 18 Januari 2025 ini disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi yang menyebabkan air danau meluap. Lebih dari 100 rumah dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50-70 centimeter. Warga mengaku belum menerima bantuan apapun dari pemerintah, khususnya dari BPBD Kabupaten Gorontalo. Sebagian warga mengungsi di posko yang disediakan pemerintah desa, sementara lainnya memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta benda mereka.
Baca lebih lajut »
4 Hari di Tenda Pengungsian, Warga Korban Banjir Luapan Danau Limboto Akhirnya Terima BantuanPemerintah Kabupaten Gorontalo Bagikan Bantuan Berupa Kebutuhan Bahan Pokok dan Kebutuhan Bayi Kepada Pengungsi Korban Banjir Luapan Danau Limboto
Baca lebih lajut »
Deretan Rumah Murah Rp 150 Jutaan di Limboto Gorontalo, Tanahnya Luas!Temukan rumah murah dengan tanah luas di Kecamatan Limboto, Gorontalo. Harganya mulai dari Rp 150 jutaan aja.
Baca lebih lajut »
Danau Limboto Mengkhawatirkan: Cuaca Buruk dan Rumput Menyulitkan NelayanKondisi Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo semakin memprihatinkan. Cuaca buruk dan pertumbuhan eceng gondok membuat nelayan kesulitan mencari ikan, sehingga harga ikan di pasaran terus meningkat.
Baca lebih lajut »
Gusnar-Idah Resmi Pimpin Gorontalo, Perempuan Gorontalo Didorong Berkiprah di PolitikGusnar Ismail dan Idah Syahidah resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo terpilih. Idah Syahidah, sebagai Wakil Gubernur perempuan pertama, menginspirasi perempuan Gorontalo untuk berkiprah di dunia politik.
Baca lebih lajut »
Tiga Kecamatan di Gorontalo Terendam BanjirBanjir di Kabupaten Gorontalo akibat hujan deras dan meluapnya Danau Limboto. Tiga kecamatan terdampak yaitu Limboto, Telaga Jaya, dan Tilango. BPBD telah menyiapkan tenda pengungsian dan mengkoordinasikan evakuasi warga.
Baca lebih lajut »