Terhitung sejak 1 januari hingga 7 februari 2023, ada 43 kasus dbd di Kabupaten Banjar.
BANJAR, KOMPAS.TV - Kabupaten Banjar, menjadi satu wilayah yang mengalami peningkatan kasus demam berdarah dengue dalam satu bulan terakhir di Kalimantan Selatan. Angka ini berdasarkan laporan di beberapa puskesmas yang ada di Kabupaten Banjar.
Kasus terbanyak serangan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti didapati di Puskesmas Martapura I dan Puskesmas Gambut. Kondisi ini diperparah dengan genangan air usai surutnya banjir, berpotensi menjadi sarang bertelur nyamuk aedes aegypti. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mengaku masih mempertimbangkan permintaan masyarakat untuk melakukan fogging atau pengasapan disejumlah wilayah pasca banjir."Kita lihat ada kasus, kalau ada baru laksanakan fogging karena anggaran kita terbatas," terang Linda Yunianti, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar pada tahun 2022, tercatat 216 kasus DBD dengan nol kematian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update Banjir Bandang Sumbawa Barat, Air Mulai Surut, Warga Diminta Tetap WaspadaWarga diimbau untuk tetap siaga mengingat debit air sungai Brang Rea dan Brang Ene masih tinggi.
Baca lebih lajut »
Rupom Cironggeng Bandung Diharapkan Percepat Banjir Surut |Republika OnlineRupom Cironggeng berada di Jalan Cingised, Cisaranten Endah, Kota Bandung.
Baca lebih lajut »
Banjir di Sumbawa Barat Surut, PLN Sebut 70,4 Persen Pasokan Listrik Sudah Dinormalisasi'Sejauh ini capaian penormalan untuk jaringan terdampak cuaca ekstrem hingga selasa malam pukul 19.53 WITA adalah 70,4 persen,'
Baca lebih lajut »
Drainase Buruk Picu Banjir Di Kota MakassarWali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengakui jika banjir yang terjadi di Kota Makassar karena sistem drainase yang tidak bagus dalam mengalirkan air. Sehingga menurutnya, perlu penanganan jangka panjang.
Baca lebih lajut »