Mantan Komisioner KPK Laode M Syarif membandingkan tuntutan terhadap dua oknum polisi penyerang Novel Baswedan dengan kasus Habib Bahar. PenyerangNovelBaswedan
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M Syarif menilai tuntutan terhadap dua oknum polisi penyerang Novel Baswedan sangat ringan dan melukai rasa keadilan. Laode bahkan membandingkan tuntutan terhadap Habib Bahar Smith yang menganiaya dua remaja. Menurutnya, Habib Bahar dituntut enam tahun penjara karena melakukan penganiayaan terhadap Cahya Abdul Jabar dan Khoirul Aumam.
Baca Juga: Majelis hakim akhirnya memutus Bahar bin Smith dengan vonis tiga tahun penjara. "Bandingkan saja dengan penganiayaan Bahar Bin Smith. Saya melihat pengadilan ini sebagai panggung sandiwara," tegas Laode dalam keterangan yang diterima, Jumat . Laode menilai tuntutan satu tahun pidana penjara terhadap Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis, dua terdakwa peneror penyidik senior KPK Novel Baswedan, tidak dapat diterima akal sehat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penyerang Novel Baswedan Dituntut Ringan, Eks Pimpinan KPK Bandingkan dengan Kasus Habib BaharMantan pimpinan KPK Laode M Syarif membandingkan kasus penyiraman Novel dengan kasus penganiyaan yang dilakukan oleh Habib...
Baca lebih lajut »
Eks KPK Bandingkan 2 Polisi Penyiram Novel dengan Bahar SmithEks Komisioner KPK Laode Syarief menilai tuntutan rendah dua pelaku penyiraman air keras tak bisa diterima akal sehat, karena mata Novel Baswedan cacat permanen
Baca lebih lajut »
Penyerang Novel Baswedan Dituntut Ringan, Eks Pimpinan KPK Bandingkan dengan Kasus Habib BaharMantan pimpinan KPK Laode M Syarif membandingkan kasus penyiraman Novel dengan kasus penganiyaan yang dilakukan oleh Habib...
Baca lebih lajut »
Tim Advokasi Novel Baswedan Anggap Ada Sandiwara HukumTim Advokasi Novel Baswedan kecewa dengan tuntutan 1 tahun penjara terhadap dua penyerang penyidik Komisi Pemberantasan...
Baca lebih lajut »