Bambu: Solusi Mitigasi Perubahan Iklim

Teknologi & Lingkungan Berita

Bambu: Solusi Mitigasi Perubahan Iklim
PERUBAHAN IKLIMBAMBUBIOENERGI
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 21 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 63%

Artikel ini membahas potensi bambu dalam menghadapi perubahan iklim. Bambu dikenal sebagai tanaman serbaguna dengan pertumbuhan cepat yang mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen lebih banyak daripada pohon biasa. Bambu juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan membantu petani menghadapi perubahan iklim dengan pertumbuhannya yang cepat dan dapat dipanen secara berkala.

TEMPO.CO, Jakarta - Bambu dikenal sebagai tanaman serbaguna. Kini, perkiraan total luas tumbuhan ini mencapai 30 juta hektar di seluruh daerah tropis Afrika, Asia, dan Amerika. Dikutip dari laman IFAD, ternyata bambu memiliki potensi dalam menghadapi perubahan iklim. Organisasi Bambu dan Rotan Internasional atau INBAR memaparkan bagaimana bambu mampu menjadi solusi mitigasi perubahan iklim. 1. Mampu Menyerap Karbon Bambu dikenal sebagai tanaman dengan pertumbuhan cepat.

Sebagai contoh, hanya 180 kilogram bambu kering cukup untuk menghasilkan listrik selama enam jam bagi masyarakat dengan 250 rumah tangga. Selain itu, karena bambu bisa ditanam di lahan marginal, ia tidak perlu bersaing dengan lahan pertanian produktif. 3. Perubahan Iklim Bambu membantu para petani dalam menghadapi perubahan iklim. Tanaman ini tumbuh dengan cepat dan dapat dipanen secara berkala.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

PERUBAHAN IKLIM BAMBU BIOENERGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMULIHAN LAHAN

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Cukai Karbon Kendaraan: Solusi Pendapatan dan Mitigasi Perubahan IklimCukai Karbon Kendaraan: Solusi Pendapatan dan Mitigasi Perubahan IklimDirektur KPBB, Ahmad Safrudin, mengusulkan penerapan cukai karbon untuk kendaraan bermotor sebagai alternatif untuk menambah pendapatan negara dan memerangi perubahan iklim. Cukai karbon diprediksi dapat menghasilkan Rp 92 triliun per tahun, jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan PPN 1%.
Baca lebih lajut »

Pagar Laut Bambu di Pantura Ditujukan untuk Mitigasi Tsunami dan AbrasiPagar Laut Bambu di Pantura Ditujukan untuk Mitigasi Tsunami dan AbrasiWarga pesisir utara Kabupaten Tangerang membangun pagar laut dari bambu sepanjang 30,16 kilometer untuk mencegah abrasi dan melindungi pantai dari dampak gelombang besar.
Baca lebih lajut »

Menteri Kehutanan Dorong mitigasi Perubahan Iklim Mulai dari Diri SendiriMenteri Kehutanan Dorong mitigasi Perubahan Iklim Mulai dari Diri SendiriMenteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengimbau seluruh jajaran kementeriannya untuk mulai melakukan mitigasi perubahan iklim dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kerja. Ia menekankan pentingnya mengurangi penggunaan botol minum plastik dan mengajak semua untuk membawa tumbler.
Baca lebih lajut »

Greenpeace Indonesia Kritik Pagar Bambu sebagai Solusi Abrasi Pantai di TangerangGreenpeace Indonesia Kritik Pagar Bambu sebagai Solusi Abrasi Pantai di TangerangGreenpeace Indonesia menyayangkan penggunaan pagar bambu sebagai solusi abrasi pantai di Tangerang dan menilai solusi ini tidak cukup efektif. Mereka menganjurkan pemerintah untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai habitat mangrove dan menghentikan reklamasi lahan.
Baca lebih lajut »

Kotoran Kecil di Lautan, Solusi Mengurangi Karbon untuk Perubahan IklimKotoran Kecil di Lautan, Solusi Mengurangi Karbon untuk Perubahan IklimPenelitian yang dilakukan oleh Dartmouth College menemukan cara baru untuk mempercepat penyerapan karbon ke laut. Benarkah dengan memanfaatkan kotoran?
Baca lebih lajut »

Pagar Laut Bambu Dibongkar TNI AL dan WargaPagar Laut Bambu Dibongkar TNI AL dan WargaTNI AL membongkar pagar laut bambu ilegal sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar tersebut diklaim oleh Jaringan Rakyat Pantura (JRP) sebagai tanggul untuk mitigasi abrasi, namun dinyatakan ilegal oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena mengganggu aktivitas nelayan. JRP berdalih pagar laut bambu dapat menahan gelombang besar, melindungi wilayah pesisir dari ombak, mencegah abrasi, dan mitigasi ancaman tsunami. Namun, IOJI berpendapat bahwa pelestarian hutan bakau lebih efektif.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-13 05:42:33