Balita Obesitas di Bekasi Akhirnya Ditangani Ahli Gizi, Biaya Medis Ditanggung APBD
"Hari ini dirujuk ke rumah sakit untuk konsultasi dan penanganan dari ahli gizi," ucap Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah.
"Dijemput oleh pihak puskesmas dan posyandu karena penanganan yang sifatnya mendasar telah kami lakukan," tuturnya.Sementara untuk biaya selama penanganan, lanjut Alamsyah, akan ditanggung melalui pembiayaan Kartu Indonesia Sehat yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kronologis balita obesitas di Bekasi berbobot 27 kilogramOrang tua balita obesitas di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengungkapkan kronologis puteranya yakni Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) yang kini berbobot hingga ...
Baca lebih lajut »
Cerita Kenzi Alfaro, Balita Obesitas di Bekasi dengan Berat Badan 27 KilogramSelain memberi asupan makanan berupa bubur, Kenzi juga diberi jajanan cemilan yang dibeli dari warung. Berat badannya pun meningkat drastis hingga kini mencapai 27 kilogram.
Baca lebih lajut »
Penjelasan Dinkes Bekasi Ihwal Muhammad Kenzi Alfaro, Sang Balita Obesitas yang Viral di MedsosBalita kelebihan berat badan atau obesitas bernama Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) asal Kabupaten Bekasi mulai jalani rawat jalan intensif.
Baca lebih lajut »
Balita Obesitas di Bekasi Bakal Didampingi dengan PerawatanMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan siap memberikan pendampingan terhadap kasus obesitas pada balita bernama Muhammad Kehzi Alfaro
Baca lebih lajut »
Menkes siap dampingi balita obesitas di Bekasi dengan perawatanMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan siap memberikan pendampingan terhadap kasus obesitas pada balita bernama Muhammad Kehzi Alfaro di Kabupaten ...
Baca lebih lajut »
Menkes siap Dampingi balita Obesitas di Bekasi dengan PerawatanMenkes siap Dampingi balita Obesitas di Bekasi dengan Perawatan. Menkes mengaku sudah mendengar berita tersebut, namun belum melakukan intervensi langsung terhadap balita berusia 16 bulan itu.
Baca lebih lajut »