Baim Wong akan merasakan suasana berbeda saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini.
“Tapi ya sekarang tinggal doain aja bro, mudah-mudahan juga Mama bahagia disana,” kata Baim kepada Raffi.
Menurut Baim, hal yang paling dikenang saat Ramadhan sang mama mengingatkan dia untuk berbuka dan sahur.“Baim buka puasa, Baim sahur, terus nanya di WhatsApp kapan mau buka puasa di rumah, yang kayak gitu-gitu, kangen,” ungkap Baim. Kesedihan Baim makin bertambah karena Baim tidak dapat mengunjungi makam sang Mama di daerah Purwakarta, Jawa Barat akibat pandemi Covid-19.
“Sedih karena kan biasanya bisa nengokin mamah, sedihnya gara-gara gak boleh tapi gak apa-apa masih bisa doain,” ucapnya.Seperti diberitakan sebelumnya, ibunda Baim, Kartini Marta Atmadja meninggal dunia pada Jumat, 6 Maret 2020.Menangkan e-Voucher Belanja total jutaan rupiah. Kumpulkan poin di
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kim Sang Hyuk Click-B Umumkan Perceraian Saat Ultah Pertama PernikahanKim Sang Hyuk Click-B menyalahkan diri sendiri atas perpisahan ini.
Baca lebih lajut »
Cara Mengatasi Kesedihan Setelah Kematian Orang TerdekatKehilangan orang-orang terdekat tentu menimbulkan kesedihan yang mendalam. Bahkan, pada beberapa orang, kesedihan mendalam ini bisa memicu depresi.
Baca lebih lajut »
25 Tahun Menikah, Inul Daratista Akui Pernah Minta Diceraikan AdamInul Daratista ungkap alasan pernah minta cerai dari Adam Suseno.
Baca lebih lajut »
Kerap Ribut dengan Suami, Cinta Penelope: Ada Hikmah dari Kekacauan KamiCinta Penelope ungkap permasalahan rumah tangganya dengan Taha Gokhan.
Baca lebih lajut »
Baru Sebentar Pamit dari OVJ, Azis Gagap Sebut Keinginan Balik LagiUngkap kerinduan tampil, tapi Azis sedang menikmati masa-masa sekarang mengurus ternak dan pesantren.
Baca lebih lajut »
Eks Juventus: Mustahil untuk Tidak Mencintai Pelatih Real Madrid'Sangat mustahil untuk tidak mencintai Zizou,' ungkap mantan bek Juventus era 1996-2005, Paolo Montero.
Baca lebih lajut »