Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo menginginkan menteri-menteri pemberani untuk melakukan reformasi birokrasi. PidatoJokowi
JPNN.COM / Nasional / Politik / Minggu, 14 Juli 2019 – 23:33 WIB jpnn.com, JAKARTA - Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu . "Kita membutuhkan menteri-menteri pemberani," tegas Jokowi. Menurut dia, reformasi birokrasi sangat penting bagi kemajuan Indonesia. Jokowi juga ingin lembaga semakin sederhana, semakin simpel, semakin lincah.
Jokowi Berpidato di Visi Indonesia, Massanya Tak Sebanyak saat Konvensi Rakyat Mantan gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, kecepatan melayani dan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi. Jokowi pun siap menjatuhkan sanksi tegas bagi pejabat yang tidak mampu melakukan hal itu. "Saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan," tegas Jokowi.
.display-none{ display:none; } TAGS Pidato Jokowi reformasi birokrasi Visi Indonesia Jokowi Berita Terkait Sponsored Content loading... .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Istana Pastikan Jokowi dan Prabowo Tak Bahas Habib Rizieq'Nggak ada pembahasan itu sama sekali. Tidak ada pembahasan,' kata Pramono Agung. PertemuanJokowiPrabowo HabibRizieq
Baca lebih lajut »
Jokowi-Prabowo Disebut Tak Bahas Habib Rizieq, Begini Respons PA 212Apa respon Persaudaraan Alumni (PA) 212 soal pertemuan Jokowi dan Prabowo?
Baca lebih lajut »
Jokowi-Prabowo Tak Bahas Habib Rizieq Saat Bertemu, FPI: Tak MasalahFPI mengaku tidak mau ikut campur soal pertemuan Jokowi dengan Prabowo.
Baca lebih lajut »
TKN Sebut Pertemuan Jokowi-Prabowo tak Bahas KoalisiAce mengatakan pertemuan itu bertujuan mendukung kepemimpinan Jokowi-Kyai Ma’ruf.
Baca lebih lajut »
Ijtima Ulama PA 212 Bahas Status Rizieq Shihab pada AgustusSelain status Rizieq Shihab, PA 212 juga akan membahas tentang kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif dalam Pemilihan Presiden 2019.
Baca lebih lajut »