Budayawan Eros Djarot, berpendapat bahwa sejak zaman Orde Baru hingga kini, banyak yang tidak paham substansi dari bulan suci Ramadan.
– Budayawan Eros Djarot berpendapat, sejak zaman Orde Baru hingga kini, banyak yang tidak paham substansi bulan suci Ramadan.Satu Meja The Forum, Kompas TVAwalnya, Eros menyebut bahwa judul atau tema acara itu aneh.
Eros berpendapat, banyak hal yang dimaknai secara salah. Ia kemudian mengutip istilah dari Abdurrahman Wahid, Presiden ke-4 RI.“Banyak hal yang dimaknai secara salah, kalau istilahnya bapaknya beliau ini, salah paham, akhirnya jadi pahamnya salah.”Menurutnya, substansi dari Ramadan hilang, dalam artian setelah berkonsentrasi beribadah selama satu bulan, puncaknya adalah Lebaran.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Trafik Broadband Telkomsel selama Ramadan dan Lebaran Tumbuh 11,7 PersenTelkomsel mencatat pertumbuhan trafik broadband mencapai 11,7 persen dibandingkan hari biasa 2023.
Baca lebih lajut »
Momentum Ramadan dan Lebaran jadi Peluang Meningkatkan Pendapatan AO PNMKisah Inspiratif AO PNM manfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran dengan berjualan sambil edukasi nasabah.
Baca lebih lajut »
Libur Lebaran: Kembali Beroperasi Sejak Libur Lebaran, Antusiasme Masyarakat ke Museum Nasional Cukup TinggiTingkat antusiasme masyarakat DKI Jakarta merayakan libur lebaran sangat beragam, namun tidak disangka destinasi museum turut mendapatkan perhatian.
Baca lebih lajut »
Kawasan Malioboro Dibanjiri Ribuan Wisatawan |Republika OnlinePuncak libur Lebaran di Kota Yogyakarta terjadi H+3 Lebaran.
Baca lebih lajut »
Uang Beredar di Daerah Capai Rp67 Triliun selama Lebaran 2023Ekonom memperkirakan periode Lebaran 2023 akan memberikan dampak langsung hingga Rp67 triliun selama periode Lebaran.
Baca lebih lajut »
Gak Kira-kira, Lebaran Ini Bikin Beban Puncak Listrik MelejitPLN mencatat beban puncak listrik lebaran tahun ini lebih tinggi dibanding lebaran tahun 2022 lalu
Baca lebih lajut »