Semarang 10K mencapai klimaks kompetisi tanpa pelari internasional. Citra sebagai lomba yang kompetitif dan pemicu catatan waktu semakin terbukti pada tahun ini.
Semarang 10K membawa pendekatan berbeda pada edisi 2024. Untuk pertama kali di luar masa pandemi Covid-19, ajang diselenggarakan tanpa kehadiran pelari internasional. Semua peserta berasal dari Indonesia. Hasilnya sangat menarik. Kualitas lomba justru meningkat dengan level kompetitif yang mencapai klimaks.
Namun, teori itu dipatahkan oleh Odekta. Dia memecahkan rekor kategori putri dengan catatan 34 menit 45 detik. Rekor sebelumnya milik pelari Kenya, Lucy Ndambuki . Odekta terus melaju walaupun tanpa “tarikan”. Pesaing terdekatnya di peringkat kedua, Novia Nirwani, tertinggal dua menit lebih.Odekta berkata, bukan tanpa alasan dirinya bisa sekaligus memecahkan catatan waktu personal terbaik untuk nomor 10 kilometer jalan raya.
Cuaca, menurut Riefa, berpihak kepada Semarang 10K. Berdasarkan Wet Bulb Globe Temperature, suhu selama penyelenggaraan berkisar 25 derajat celsius dengan kelembaban sekitar 88 persen. Irma tidak ingin ketinggalan persaingan dengan para pelari elite terbaik Tanah Air. Baginya, lomba itu terbukti kompetitif dan bisa memacu waktu para pelari. “Semarang 10K merupakan salah satu lomba terbaik yang diminati pelari. Jadi saya penasaran ingin mengikutinya,” ujarnya yang finis di urutan keempat.
Benar saja, kompetisi sengit yang diharapkan pun terwujud pada Minggu . Di kategori nasional putra, jarak antara juara dengan peringkat kelima hanya terpaut 40 detik. Tahun lalu berjarak 1 menit 28 detik. Puncak persaingan disajikan dua pelari nasional, Robi Syianturi dan Rikki Simbolon. Robi menjadi juara setelah finis satu detik lebih cepat.Kompetisi di kategori nasional putri juga ramai, di luar dominasi pelari nasional Odekta Elvina Naibaho yang menjadi juara.
Bukan rahasia lagi, rute Semarang 10K yang membentuk segitiga memang dikenal bersahabat untuk pelari. Salah satunya karena jalan kota yang cenderung datar dan tidak ada elevasi. Banyak peserta yang memang mengincar catatan waktu terbaik di ajang tersebut. Rute itu ibarat Berlin Marathon versi lokal dengan jarak lebih pendek.“Rute sangat rata. Hampir tidak ada tanjakan. Jadi, memang mendukung pelari untuk semakin cepat.
Aktual Olahraga Lomba Lari Semarang 10K 2024 Atletik Odekta Elvina Naibaho Robi Syianturi Lari Yuk
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hadiri Apel Kasatwil Polri, Prabowo Ingatkan Polisi Harus Berbakti Pada Rakyat'Kita berharap, polisi semakin semangat, semakin profesional, semakin disiplin, semakin berbakti kepada bangsa dan rakyat,'
Baca lebih lajut »
Kenapa Semakin Tua, Semakin Sukses, Semakin Kesepian dan Seperti Monster?Hal ini dibenarkan oleh spesialis kejiwaan, dokter Elvine Gunawan, Sp.KJ saat berbincang dengan Helmy Yahya dalam podcastnya belum lama ini.
Baca lebih lajut »
Saat Kawasan Kota Lama Kembali Menyambut Pelari Semarang 10KPara peserta Semarang 10K tak sabar melintasi kawasan Kota Lama yang terus bersolek. Pagar seng penutup Gereja Blenduk bakal dibuka untuk menyambut pelari.
Baca lebih lajut »
Semarang 10K dari Masa ke Masa: Pelari Kian Banyak, Finis Makin CepatLomba lari Semarang 10K 2024 bakal digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/12/2024). Bagaimana perjalanan lomba tersebut dari tahun ke tahun?
Baca lebih lajut »
Sehabis Borobudur Marathon, Terbitlah Semarang 10KSetelah Borobudur Marathon, para pelari mengikuti Semarang 10K. Mereka ingin menamatkan kalender lari 2024 dengan elegan dalam lomba yang lebih 'ringan'.
Baca lebih lajut »
Menanti Kilau Atlet Pelajar di Lintasan Semarang 10KLatihan keras telah dilakoni para atlet pelajar. Lintasan Semarang 10K akan menjadi saksi mereka memamerkan kilaunya.
Baca lebih lajut »