Bagaimana Negara-negara Menjadi Represif Saat Pandemi Covid-19

Indonesia Berita Berita

Bagaimana Negara-negara Menjadi Represif Saat Pandemi Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 77 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 34%
  • Publisher: 63%

Cina membela diri dalam soal ketatnya pengawasan dan sikap keras terhadap warganya. Majalah Tempo edisi terkini.

ELANEL Egot Ordidor, pekerja asal Filipina, baru tiga tahun menjadi pengasuh di Yunlin County, Taiwan. Di sela tugasnya hariannya, dia mengikuti perkembangan situasi negaranya. Dalam video yang dibuat pertengahan April lalu, ia seolah-olah bertanya kepada Presiden Rodrigo Duterte apakah tidak pernah memikirkan bahwa penutupan Luzon dan wilayah lainnya untuk mencegah penyebaran wabah Coronavirus Disease 2019 akan membuat orang Filipina mati kelaparan sebelum terbunuh oleh virus corona.

Allie Funk, analis lembaga pemeringkat kebebasan dan demokrasi Freedom House, memberi sinyal kekhawatiran yang lebih jelas mengenai bahaya dari upaya berbagai negara dalam mengatasi pandemi ini. “Pemerintah di seluruh dunia, apakah yang otoriter, seperti Cina dan Rusia, atau negara-negara yang berada di ujung untuk menjadi kurang bebas, misalnya Hungaria dan Filipina, mengeksploitasi krisis untuk memperluas kekuasaan mereka dan melemahkan hak asasi manusia,” tuturnya.

Pengacara hak asasi manusia Cina, Chen Qiushi, dibawa pergi pada 7 Februari lalu dan “dikarantina” selama 24 hari. Ia terkenal karena liputannya tentang protes di Hong Kong dan wabah corona. Jurnalis warga Fang Bin, yang juga pengusaha dari Wuhan, tidak terdengar kabarnya sejak menghilang pada Februari lalu. Li Zihua, mantan jurnalis CCTV7, dikabarkan menghilang pada 26 Februari lalu ketika sekelompok pria tak dikenal datang ke rumahnya dan membawanya pergi.

Parlemen Rusia, pada 31 Maret 2020, meloloskan amendemen terhadap Pasal 207 Undang-Undang Hukum Pidana. Di bawah undang-undang baru, mereka yang ditemukan dengan sengaja menyebarkan “informasi palsu” tentang masalah serius bagi keselamatan publik, seperti Covid-19, akan dihukum denda hingga 23 ribu euro dan penjara maksimal lima tahun.

Thailand memiliki Pusat Anti-Berita Palsu yang diluncurkan pada November 2019 untuk memantau konten online yang diduga menyesatkan orang. Regulasi itulah yang kini dipakai untuk menyensor informasi “salah” mengenai Covid-19.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

WHO Sebut Covid-19 Tak Akan Pernah Hilang, Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19WHO Sebut Covid-19 Tak Akan Pernah Hilang, Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19WHO mengatakan bahwa terdapat potensi bahwa Covid-19 tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat
Baca lebih lajut »

5 Fakta Sanofi, yang Janjikan Vaksin Covid-19 Serempak ke Semua Negara5 Fakta Sanofi, yang Janjikan Vaksin Covid-19 Serempak ke Semua NegaraSanofi sedang mengembangkan dua vaksin Covid-19, menjanjikan vaksin itu akan tersedia untuk semua negara secara serempak.
Baca lebih lajut »

Huo Xiang Zheng Qi Ye Terbukti Ampuh Atasi Covid-19 di Berbagai NegaraHuo Xiang Zheng Qi Ye Terbukti Ampuh Atasi Covid-19 di Berbagai NegaraHuo Xiang Zheng Qi Ye menjadi obat paten yang paling sering dianjurkan untuk atasi COVID-19 di China. Huo Xiang Zheng Qi...
Baca lebih lajut »

Huo Xiang Zheng Qi Ye Terbukti Ampuh Atasi Covid-19 di Berbagai NegaraHuo Xiang Zheng Qi Ye Terbukti Ampuh Atasi Covid-19 di Berbagai NegaraHuo Xiang Zheng Qi Ye Terbukti Ampuh Atasi Covid-19 di Berbagai Negara Huo Xiang Zheng Qi Ye menjadi obat paten yang paling...
Baca lebih lajut »

Jubir: Pasien sembuh COVID-19 bertambah 285 menjadi 3.803Jubir: Pasien sembuh COVID-19 bertambah 285 menjadi 3.803Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga 15 Mei 2020, pukul 12.00 WIB, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 bertambah ...
Baca lebih lajut »

Kasus Covid-19 Melonjak, Cile Siapkan Ribuan KuburanKasus Covid-19 Melonjak, Cile Siapkan Ribuan KuburanKasus covid-19 di Cile terus melonjak. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah pun menyiapkan ribuan kuburan baru.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 11:21:26