Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengunjungi Damaskus, Suriah, bersama Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, untuk memberikan dukungan kepada rakyat Suriah di tengah transisi kepimpinannya. Kunjungan ini dilakukan setelah kelompok oposisi Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad. Baerbock mengakui adanya skeptisisme terhadap kepemimpinan baru HTS, namun menekankan pentingnya membangun hubungan baru antara Suriah dan Jerman serta Eropa.
Seorang pejuang anti pemerintah merayakan kemenangannya di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah , Minggu . dalam mengembalikan fungsinya sebagai negara berdaulat yang memiliki kontrol penuh atas wilayahnya. Pernyataan ini disampaikan menjelang kunjungan Baerbock ke Damaskus bersama Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, sebagai bagian dari misi diplomatik Uni
Baerbock mengakui adanya skeptisisme terhadap kepemimpinan baru Suriah di bawah HTS, terutama karena latar belakang ideologis kelompok tersebut. Meski begitu, ia menegaskan pentingnya memberikan dukungan kepada rakyat Suriah di tengah momen transisi yang sangat krusial ini. “Kunjungan kami adalah sinyal jelas bahwa ada peluang untuk membangun hubungan baru antara Suriah dan Jerman, serta Eropa secara lebih luas,” ujar Baerbock.Dalam pernyataannya, Baerbock juga mendesak rezim baru untuk menghindari aksi balas dendam terhadap kelompok-kelompok tertentu di masyarakat, mempercepat persiapan pemilu, serta mencegah upaya radikalisasi sistem peradilan dan pendidikan.
Selain itu, sebuah ayat Al-Quran yang merujuk pada kelompok-kelompok yang dimurkai Tuhan diartikan sebagai sindiran kepada Yahudi dan Nasara, istilah yang dianggap merendahkan umat Kristen. Perubahan lainnya termasuk penghapusan lagu kebangsaan dari buku pelajaran serta penggantian frasa nasionalis mengorbankan hidup demi membela tanah air dengan kalimat mengorbankan hidup demi Allah.
Suriah HTS Annalena Baerbock Diplomacy Transition Of Power
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rezim Assad Runtuh, Kelompok Bersenjata HTS Masuki Damaskus!PM Suriah siap serahkan pemerintahan ke transisi. Oposisi janjikan transisi damai.
Baca lebih lajut »
Bentrokan Kembali Berkecamuk di Suriah UtaraSetelah pemberontak Suriah menguasai Damaskus dan menggantikan Presiden Bashar Al Assad, situasi di Suriah Utara kembali memanas dengan pertempuran antara Tentara Nasional Suriah (SNA) dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Baca lebih lajut »
HTS Suriah Dipanggil untuk Pelajari Kesalahan TalibanMenteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan kelompok pemberontak HTS Suriah yang baru saja mengambil alih kekuasaan untuk menepati janji inklusivitasnya. Blinken mengatakan bahwa HTS dapat belajar dari kesendirian Taliban Afghanistan setelah awalnya memproyeksikan wajah moderat tetapi kemudian menerapkan interpretasi ketat hukum Islam yang mengecualikan perempuan dari pendidikan.
Baca lebih lajut »
Amerika Cabut Hadiah $10 Juta untuk Penangkapan Pemimpin HTS yang Jadi Penguasa SuriahPara diplomat Amerika bertemu Ahmed al-Sharaa di Damaskus ketika Washington mulai membuka hubungan dengan kelompok pemberontak itu.
Baca lebih lajut »
Permintaan Suriah untuk Dampak Israel dan Pencabutan SanksiSeorang wanita mengibarkan bendera oposisi Suriah saat merayakan kemenangan di Lapangan Umayyah di Damaskus, Suriah, Minggu (8/12/2024). Ia menegaskan komitmen Suriah untuk menghindari konflik dengan Israel dan negara lain, serta menyerukan pengunduran diri Israel dari wilayah Suriah yang diduduki. Ia juga menekankan pentingnya pencabutan sanksi yang diberlakukan terhadap Suriah selama pemerintahan Assad dan menyatakan kesediaan Suriah untuk mengembalikan PBB.
Baca lebih lajut »
Pemberontak Duduki Damaskus, Kemlu RI Tetapkan Siaga Satu untuk Seluruh SuriahKemlu RI melalui KBRI Damaskus menetapkan status Siaga 1 atau status siaga tertinggi di seluruh wilayah Suriah, Minggu (8/12/2024).
Baca lebih lajut »