Dugaan 26 ekor badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon dibunuh oleh pemburu liar memunculkan lagi pertanyaan tentang bagaimana jaringan ini melakukan kejahatannya. Mulai melibatkan pemburu liar hingga keterlibatan sindikat internasional dalam operasi penyelundupan organ-organ tubuh badak ke luar negeri.
Kesaksian pemburu liar di balik dugaan kematian 26 badak bercula satu di Ujung Kulon - 'Ini kematian terbesar mengingat populasinya kian menyusut'Bayi badak putih Afrika berusia tiga bulan bernama Azsyifa berada di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada 23 Januari 2020.Yayasan Auriga Nusantara menyebut dugaan kematian 26 badak Jawa bercula satu oleh pemburu di Taman Nasional Ujung Kulon merupakan jumlah terbesar jika merujuk pada populasinya yang semakin berkurang.
Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Satyawan Pudyatmoko, mengatakan laporan polisi yang menyebut 26 badak Jawa mati oleh pemburu masih perlu pendalaman dan pembuktian berupa tulang-belulang dari hasil perburuan.Bagaimana paus, antelop dan gajah dapat membantu mengatasi perubahan iklim
Selain menangkap para pemburu, polisi juga menyita hasil perburuan berupa cula badak yang hendak dijual ke China.Terkait jaringan, polisi menyebut masih terus mengejar jejaring pemburu liar lainnya. Tapi setidaknya ada dua jaringan yang baru terdeteksi oleh aparat. Mereka pun dikenakan Pasal 40 ayat 2, juncto Pasal 21 ayat 2 UU nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya dengan ancaman lima tahun penjara.Ketua Auriga Nusantara, Timer Manurung, meyakini para pemburu cula badak Jawa ini adalah pemburu profesional badak Sumatra yang belakangan mengincar badak Jawa.
Perkiraan Auriga Nusantara, jumlah badak Jawa di TNUK sebelum tahun 2020 tersisa 60-an ekor. Jumlah itu sebetulnya berkurang dari tahun ke tahun.Pada April 2023, Auriga pernah melaporkan 15 ekor badak Jawa di TNUK hilang alias tidak terpantau sejak tiga tahun terakhir. Lembaga ini menduga kuat, hilangnya belasan badak itu berkaitan dengan meningkatnya aktivitas perburuan liar di kawasan tersebut.
"Karena orang bebas masuk, enggak ada pengawasan. Ujung Kulon kan tepi laut, orang bisa sandar perahu di mana saja. Kalau tidak ada yang patroli, ya bisa-bisa aja ."Seorang anggota dari JRSCA sedang melihat jejak badak di Taman Nasional Ujung Kulon di provinsi Banten. Dia khawatir, dari 26 badak yang mati itu di antaranya ada yang berjenis kelamin betina. Sebab kalau ada badak betina yang menjadi korban pemburu liar sudah pasti mengancam upaya pelestarian badak Jawa.
Atas dasar itulah, dia mendesak KLHK agar terbuka soal populasi badak Jawa yang tersisa di sana. Tujuannya supaya kegiatan konservasi satwa menjadi jelas dan terarah. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Satyawan Pudyatmoko, mengatakan terkait laporan polisi yang menyebut 26 badak Jawa mati oleh pemburu, masih perlu pendalaman dan pembuktian berupa tulang-belulang dari hasil perburuan.
Kasus perburuan badak, sambungnya, adalah masalah serius yang memerlukan tanggapan cepat dan terkoordinasi dari semua pemangku kepentingan. Pada tahun 2022 terpasang 132 unit kamera jebak , kumulatif dengan tahun 2021 dan kelahiran 4 individu menjadi 80 badak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemburu Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Dituntut 5 Tahun PenjaraProses sidang tuntutan terdakwa Pemburu Badak Jawa telah digelar. Kata dia, terdakwa Sunendi terbukti bersalah sesuai dakwaan JPU.
Baca lebih lajut »
Polri tangkap pemburu badak jawa di Taman Nasional Ujung KulonTim K9 Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri bersama Brimob Polda Banten serta Polisi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menangkap satu orang ...
Baca lebih lajut »
Pemburu Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon DitangkapTim K9 Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri menangkap satu pelaku pemburuan badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Baca lebih lajut »
Pemburu Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap, 7 Pucuk Senjata DisitaTim K9 Ditpolsatwa dari Korsabhara Baharkam Polri bersama Brimob Polda Banten dan Polisi Hutan (Polhut) berhasil menangkap satu pemburu Badak Jawa, inisial AD (29) di belantara hutan Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, Banten.
Baca lebih lajut »
26 Ekor Badak Bercula Satu di Ujung Kulon Mati di Tangan Pemburu LiarPolda Banten telah menangkap belasan orang diduga pemburu liar badak bercula satu di Ujung Kulon. Dua WN China diduga jadi calo penjualan cula hasil buruan.
Baca lebih lajut »
Duh, Pemburu Liar Tembak Mati Puluhan Ekor Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung KulonPemburu liar telah menembak mati 26 ekor badak bercula satu di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten.
Baca lebih lajut »