Krisis industri tekstil nasional membuat pengelola kampus vokasi khusus tekstil khawatir, karena penyerapan tenaga kerja yang rendah dan ancaman pengangguran. Namun, sebagian mahasiswa tetap optimis, sektor ini akan bangkit di masa depan.
Anto, memilih kuliah di kampus Akademi Komunitas Tekstil Solo, karena merasa ada jaminan kerja pasca lulus. VOA menemuinya di depan kampus setempat, akhir pekan ini.
Biasanya, kampus ini diwarnai dengan deru deretan mesin pemintal benang, mesin penenun kain, hingga mesin pembuat pakaian jadi atau garmen di lantai dasar. Namun, pekan lalu suasana relatif lebih sepi, dengan deretan mesin jahit yang biasa dipakai praktik mahasiswa di lantai 4, juga kosong. Kampus ini memiliki tiga program studi, yaitu D-II Teknik Pembuatan Benang, D-II Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan D-II Teknik Pembuatan Garmen.Ambruknya industri tekstil dan produk tekstil nasional tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan akademisi tekstil. Apalagi, seperti dikatakan Direktur AK-Tekstil Solo, Wawan Ardi Subakdo saat ditemui di kantornya, perguruan tinggi ini secara khusus memang bertujuan menyiapkan sumber daya manusia di sektor ini.
API Jawa Tengah melansir pertengahan tahun ini sudah ada 10 perusahaan tekstil dan produk tekstil di wilayahnya yang menutup usaha. Total pekerja yang di-PHK lebih dari 10 ribu karyawan. Lilik juga mengatakan, Indonesia bukan lagi satu-satunya negara pengekspor hasil industri TPT di dunia. “Secara tidak langsung, dampaknya kami rasakan. Kalau industri tekstil lesu, terancam, kami sebagai mitra vokasi juga merasakan angka penyerapan lulusan kampus ini sedikit. Selama ini lulusan AK-Tekstil Solo ini terserap ke perusahaan tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Kami bagian pemerintah yang diberi tugas menyediakan SDM di industri pertekstilan. Kalau penyerapan lulusan sedikit ya tujuan pembentukan kampus ini tidak tercapai,” ujar Wawan.
Isu Sosial Pendidikan Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Produk China membanjiri Indonesia, puluhan pabrik tekstil tutup dan badai PHK - 'Kondisi industri tekstil sudah darurat'Industri tekstil di Indonesia sedang dalam situasi 'gawat darurat' menyusul tutupnya puluhan pabrik dan diberhentikannya 13.000 lebih pekerja karena imbas lesunya pasar global serta membanjirnya produk impor dari China.
Baca lebih lajut »
Produk China membanjiri Indonesia, puluhan pabrik tekstil tutup dan badai PHK - 'Kondisi industri tekstil sudah darurat'Industri tekstil di Indonesia sedang dalam situasi 'gawat darurat' menyusul tutupnya puluhan pabrik dan diberhentikannya 13.000 lebih…
Baca lebih lajut »
Kisah Sedih Industri Tekstil RI, Jadi Anak Tiri Gegara HilirisasiPengusaha tekstil mengatakan saat ini industri tekstil nasional sedang dicueki pemerintah.
Baca lebih lajut »
Menperin Minta Menkeu Konsisten antara Pernyataan dan Kebijakan Terkait Industri Tekstil dan Produk TekstilMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita berharap agar Menkeu Sri Mulyani konsisten dalam pernyataan dan kebijakannya guna mendukung dan melindungi industri dalam negeri
Baca lebih lajut »
Bea Cukai Disebut Biang Keladi Badai PHK Industri TekstilKalangan pelaku usaha pertekstilan nasional menuding kinerja buruk Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menjadi salah satu penyebab utama badai PHK
Baca lebih lajut »
Bos BPJS Ungkap Kondisi Industri Garmen-Tekstil di Tengah Badai PHKKabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sektor tekstil hingga garmen menjadi sorotan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca lebih lajut »