Ramai PHK terjadi di lingkup startup. Apakah fenomena ini benar-benar bisa disebut sebagai bubble burst?
sedang ramai diperbincangkan di Indonesia. Hal ini disinyalir sebagai penyebab para perusahaan rintisan atau start-up mulai mengambil langkah pemutusan hubungan kerja kepada para pegawainya.Pengamat e-commerce, Ignatius Untung menyatakan bahwa dirinya tidak melihat fenomena ini sebagai bubble burst.
"Kalau yang menimpa start-up kita sekarang ini kan tidak. Karena kan investor yang tetap bertahan dan start-up yang bertahan masih banyak," ujar dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Startup LinkAja dan Zenius Ramai-Ramai PHK Karyawan, Ada Apa?Startup teknologi edukasi (EduTech) Zenius yang mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 25 persen karyawannya.
Baca lebih lajut »
Startup Ramai-Ramai PHK Karyawan, Ini Penyebabnya Menurut KadinKamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia buka suara terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan sejumlah startup.
Baca lebih lajut »
Nestapa Badai PHK di Startup, Mau Maju Harus Kuat Bakar Uang'Linkaja, Zenius, memang cukup berat karena pemain utamanya sudah jauh di depan. Kalau mau maju harus kuat bakar uang,' jelas Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi.
Baca lebih lajut »
Fakta di Balik Badai PHK yang Guncang Dunia Startup RIPemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran sedang terjadi di perusahaan rintisan atau startup. Lantas apa yang sedang terjadi di dunia startup Indonesia?
Baca lebih lajut »
Ramai Startup PHK Pegawai, Eks Menkominfo: Bukan Bubble BurstBeberapa perusahaan rintisan atau startup disebut-sebut sedang dilanda bubble burst atau situasi bubble.
Baca lebih lajut »