Tim peneliti di University of Technology Sydney (UTS), telah meneliti bagaimana polusi mikroplastik di udara berdampak ke pernapasan manusia. Ini hasilnya.
Polusi udara kini tak hanya mengandung polutan atau bahan kimia yang berbahaya, tapi juga nano atau mikroplastik. Berbagai penelitian telah membuktikan bagaimana polusi partikel plastik yang sangat kecil di udara, masuk ke pernapasan manusia dan memberi dampak yang bahaya.
Penelitian yang dipimpin oleh Dosen Senior Teknik Mesin UTS, Dr Suvash Saha, memanfaatkan dinamika partikel fluida komputasi untuk mempelajari perpindahan dan pengendapan partikel dengan berbagai ukuran dan bentuk tergantung pada laju pernapasan.Hasil pemodelan ini menunjukkan titik-titik panas dalam sistem pernapasan manusia tempat partikel plastik dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia, termasuk rongga hidung, laring, dan paru-paru.
Menurut Dr Saha, pemodelan tim peneliti UTS telah menemukan bahwa laju pernapasan serta ukuran dan bentuk partikel menentukan di mana partikel plastik akan disimpan di sistem pernapasan.
Polutan Mikroplastik Plastik Sistem Pernapasan Paru-Paru Kesehatan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Google Kirim Sinyal Bahaya, Awas Angkat Telepon Rekening LudesGoogle kasih sinyal bahaya saat ada penipu mau bobol rekening. Simak!
Baca lebih lajut »
Skenario Manchester City Gagal Juara EPL 2023/2024: Awas Bahaya Hasil ImbangSetengah trofi Premier League 2023/2024 sudah dalam genggaman Manchester City. Gelar juara sudah di depan mata. Skuad Josep Guardiola bisa mencetak sejarah di Liga Inggris.
Baca lebih lajut »
Bahaya Main Judi Online, Pencurian Data hingga Gangguan MentalBahaya-bahaya yang mengancam dari main judi online
Baca lebih lajut »
Penemuan Lubang Misterius di Bawah Laut California, Ilmuwan Ungkap Hal Ini(Di lepas pantai Big Sur, California, ditemukan fenomena misterius berupa lubang-lubang besar. Ini fakta baru yang diungkap peneliti.)
Baca lebih lajut »
Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Remaja, Ilmuwan Ungkap Dugaan PenyebabnyaPederita kanker kolorektal dari tahun ketahun dikabarkan terus meninfkat dan menyerang generasi muda atau remaja.
Baca lebih lajut »
Ilmuwan Ungkap Asal Usul Padi Selama 100.000 Tahun, Evolusi dari Tanaman Liar?Pertama kali padi ditemukan tidak langsung diolah menjadi beras hingga kemudian dikonsumsi. Evolusi padi menempuh waktu hingga 100.000 tahun.
Baca lebih lajut »