Australia: Twitter adalah Platform Media Sosial Paling Banyak Ujaran Kebencian

Pemerintah Australia mempertanyakan upaya Twitter untuk menangani ujaran kebencian di platform media sosial tersebut.

TEMPO.CO, Jakarta - Regulator dunia maya Australia pada Kamis, 22 Juni 2023, mengatakan telah meminta Twitter menjelaskan penanganannya terhadap ujaran kebencian online karena mikroblog tersebut telah menjadi platform yang paling banyak dikeluhkan di negara itu sejak pemilik baru Elon Musk mencabut larangan pada 62.000 akun yang dilaporkan.

000 akun yang dilarang sejak pengambilalihan Musk, termasuk akun profil tinggi dari individu yang mendukung retorika Nazi.'Kami membutuhkan akuntabilitas dari platform ini dan tindakan untuk melindungi penggunanya, dan Anda tidak dapat memiliki akuntabilitas tanpa transparansi dan itulah yang ingin dicapai oleh pemberitahuan hukum seperti ini,' katanya.Twitter harus menanggapi Komisaris eSafety dalam waktu 28 hari atau menghadapi denda hampir A$700.000 per hari.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pakar sarankan optimalkan fitur platform agar bisnis daring berkembangPakar Personal Branding yang juga pemilik agensi Citra Baswara Gemilang, Muhammad Rayhan Widyasaputra menyarankan mengoptimalkan fitur pada platform, ...
Baca lebih lajut »

Spotify Akan Luncurkan Layanan 'HiFi', Apa Itu?Platform streaming musik Spotify kemungkinan akan segera meluncurkan layanan streaming lossless yang dinamakan 'Spotify HiFi'.
Baca lebih lajut »

YouTube Ubah Syarat Monetisasi Konten, Raup Cuan Jadi Lebih MudahPlatform video YouTube mengubah metode monetisasi konten yang membuat kreator lebih mudah mendapat penghasilan.
Baca lebih lajut »

Putra Ferdy Element Trending Twitter Dituding Tak Mau Mengakui Anak dan IstriNama Renaga Tahier, putra sulung vokalis grup band Element, Ferdy Tahier sedang trending di Twitter dituding tidak mau mengakui hubungan pernikahan hingga menelantarkan anak.
Baca lebih lajut »

Twitter Digugat Karyawan karena Tidak Bayar BonusTwitter Inc menghadapi gugatan hukum yang menuduh perusahaan tersebut tidak membayar bonus kepada karyawan senilai jutaan dolar
Baca lebih lajut »