Sebelumnya, untuk menghitung jumlah kerugian Negara, Kejari Loteng menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan NTB.
Namun, Fadil tidak mengungkap pertimbangan mengalihkan proses audit dari BPKP ke Inspektorat. ”Intinya, saat ini kita minta Inspektorat untuk menghitung,” katanya.
Sebelumnya, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi. Termasuk dari Dinas Kesehatan Loteng, pegawai RSUD Praya, dan petugas UTD. Setelah perhitungan kerugian negara rampung, pihaknya akan melakukan gelar perkara. ”Mudah-mudahan kasus ini segera selesai,” harapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kejari Jaktim ajukan kasasi atas putusan untuk terdakwa kasus Asabri'Penuntut umum menyatakan melakukan upaya hukum kasasi terhadap putusan Pengadilan Tipikor pada PT DKI Jakarta tersebut,' kata Kepala Seksi Intelijen Kejari.
Baca lebih lajut »
Reward Atlet Kota Probolinggo Tak Sesuai Peruntukan, Jadi Catatan BPKInspektorat hanya menyebut hal itu karena salah rekening.
Baca lebih lajut »
Viral, Video Truk Bermuatan 45 Ton 'Nyasar' ke Persawahan di NganjukSebuah video yang memperlihatkan truk gandeng terjebak di jalan sempit area persawahan di Nganjuk, viral di media sosial. Begini kejadiannya.
Baca lebih lajut »
Kejakgung Periksa Dua Orang Saksi Terkait Korupsi Waskita |Republika OnlineKejakgung perkirakan kerugian keuangan negara pada kasus ini mencapai Rp 1,2 triliun.
Baca lebih lajut »
Kementerian Perdagangan Amerika Gandeng Indonesia Kerja Sama Energi BersihAmerika Serikat mengajak Indonesia bekerja sama untuk bersama-sama mengembangkan bisnis energi bersih.
Baca lebih lajut »