Tim Racing Point menyatakan optimisme mereka bisa tampil lebih kompetitif di ajang Formula1 ketika aturan baru berupa batas bujet mulai berlaku tahun depan.
"Itu tentunya akan membuat kami mampu bertarung dengan mereka yang sebelumnya menjadi tim-tim besar, karena mereka tak akan bisa jadi tim besar lagi. Mereka akan harus kembali lagi dan semakin dekat dengan level kami," demikianGreen telah menjadi bagian integral Racing Point sejak tim itu masih bernama Jordan ketika debut di F1 pada 1991.
Tim yang bermarkas di Silverstone, Inggris itu, telah biasa bekerja dengan jumlah staf yang tak terlalu banyak ketimbang rival-rivalnya. Green yakin jika pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengoperasikan tim secara efisien akan menjadi keuntungan tersendiri ketika batas bujet bagi setiap tim akan berangsur dikurangi di musim-musim yang akan datang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tidak Punya SIKM, 125 Motor yang Lewati Check Point Kalideres Diminta Putar BalikRatusan pengendaramotor dari arah Tangerang menuju Jakarta melalui Jalan Raya Daan Mogot, Kalideres pada Rabu (27/5/2020) diminta putar balik.
Baca lebih lajut »
Dortmund vs Bayern Munchen, Kimmich Baya Munchen Raih 3 PointJoshua Kimmich berhasil mencetak gol semata wayang dalam pertandingan Dortmund vs Bayern Munchen di tengah pandemi corona
Baca lebih lajut »
FIA setujui batas anggaran tim F1 dan sejumlah aturan baru untuk 2021Federasi otomotif internasional FIA telah menyetujui batas anggaran bagi tim-tim Formula 1 dan sejumlah paket penghematan anggaran termasuk aturan baru dalam ...
Baca lebih lajut »
Meski Diam tapi Mengangkut Muatan, Ban Truk Bisa BuntingBan truk bisa rusak hanya karena diam tetapi membawa muatan yang berat, diam lebih dari dua hari, ban truk bisa bunting dan harus ganti baru.
Baca lebih lajut »
Pengelola Hotel Cari Win-win Solution dalam New Normal Plus CHSPengelola wisata bisa jadi akan merasa ribet dengan berbagai aturan baru di masa new normal ini. Tapi semua demi pemulihan pariwisata itu sendiri.
Baca lebih lajut »