Atlet menembak Wang Luyao dihujat setelah mengunggah foto selfie disertai permintaan maaf.
Disebut favorit untuk memenangkan nomor itu, Wang mengunggah selfie disertai dengan permintaan maaf di Weibo."Saya minta maaf semuanya. Sangat disayangkan. Saya mengakui saya takut. Mari kita bertemu lagi tiga tahun mendatang ," kata dia.
Unggahan tersebut disambut netizen China dengan kecaman, terutama mereka menyoroti selfie atlet tembak berusia 23 tahun tersebut. "Kau terlalu berekspektasi berlebihan. Apa kau yakin masih dipanggil tiga tahun lagi? Atlet seharusnya berbicara dengan hasilnya," kritik warganet.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Update RS Wisma Atlet: Berkurang Lagi 143, Pasien Dirawat Tinggal 2.925 OrangPara pasien yang bergejala ringan hingga sedang itu tengah dirawat di Tower 4, 5, 6, dan 7.
Baca lebih lajut »
Jokowi : Keterisian Tempat Tidur di RS Darurat Wisma Atlet Melandai 38 PersenTotal akumulatif kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.331.206 sejak virus corona terdeteksi pada bulan Maret 2020 tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Nenek Millen Cyrus Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Wisma AtletMillen Cyrus bawa kabar duka, sang nenek meninggal dunia. Sebelum wafat, nenek Millen sempat jalani perawatan di Wisma Atlet. Turut berduka cita...
Baca lebih lajut »
Pandemi Membebani Mental Atlet OlimpiadeMulai dari isolasi, tes Covid-19 rutin, hingga tak bisa bertemu sahabat dan keluarga, menjadi tantangan ekstra atlet di Olimpiade Tokyo2020. Tantangan itu menimbulkan gangguan kecemasan dan menambah beban mental para atlet. GelangangTokyo AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Mantan Atlet Tinju Bone Ditemukan Tewas di Kolong Jembatan, Polisi: Tak Ditemukan Tanda KekerasanAbdul Rahman (55), mantan atlet tinju era 90-an ditemukan tewas di kolong jembatan penyeberangan di Jalan Mangga, Kelurahan Macege, Bone, Sulsel.
Baca lebih lajut »
Pengalaman Simone Biles dan Pentingnya Kesehatan Mental AtletPersiapan fisik jadi modal utama bagi para atlet. Namun, pendampingan secara psikologis juga tak kalah penting. Dukungan yang tidak memihak atau menyudutkan dari penggemar juga dibutuhkan para atlet. CNNIndonesia
Baca lebih lajut »