PHK diperkirakan menghemat pengeluaran usaha US$4 juta per triwulan, yang diharapkan mulai berlaku pada triwulan keempat.
Astra juga mencatat bahwa mereka telah menerima 278 pesanan untuk mesin pesawat ruang angkasa dalam empat bulan terakhir, dengan nilai kontrak sekitar US$77 juta.Melansir Bloomberg, Astra berencana untuk memenuhi sebagian besar pesanan tersebut pada akhir tahun 2024. Selain itu, mereka telah mengumpulkan US$10,8 juta melalui penjualan utang kepada High Trail Capital.
Meskipun Astra berfokus pada peluncuran pertama Rocket 4 pada akhir tahun ini, perusahaan menekankan bahwa fokus pada bisnis mesin pesawat ruang angkasa akan mempengaruhi jadwal peluncuran uji coba di masa mendatang. Misi Astra untuk meluncurkan misi komersial berbayar pada tahun 2024 dan seterusnya akan bergantung pada waktu dan keberhasilan peluncuran uji coba, yang pada gilirannya akan dipengaruhi oleh alokasi sumber daya perusahaan untuk pengembangan sistem peluncuran di kuartal mendatang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Fokus ke Mesin Pesawat Luar Angkasa, Astra PHK 25% KaryawanTak disangka, Astra melakukan PHK kepada 25% karyawannya. Astra mau fokus ke mesin pesawat luar angkasa.
Baca lebih lajut »
Kendaraan Bermotor Sumbang 75 Persen Polusi, 25 Persen dari Pembangkit Listrik Sekitar JakartaPemerintah memutuskan langkah konkret untuk meredakan polusi di Jakarta dan sekitarnya. Yakni, melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Baca lebih lajut »
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar 35,2 Persen, Prabowo 33,2 PersenLEMBAGA Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil jajak pendapat terbaru. Hasil survei menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo kembali naik
Baca lebih lajut »
Peneliti Luar Negeri Ungkap Sebab Indonesia Jadi Negara Ke-2 Dunia TB Terbanyak, Gegara Pandemi Covid-19?Temuan kasus menurun 26 persen dan pengobatan TB menurun 11 persen di masa pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »