TikTok telah menjadi sasaran baru Pemerintah AS karena isu keamanan nasional
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan aplikasi berbagi video asal China, yakni TikTok, harus gulung tikar dari negaranya jika tidak menjual operasinya pada pertengahan September. TikTok telah menjadi sasaran baru Pemerintah AS karena dituding mengancam keamanan nasional AS.
"Sebagian besar dari harga itu harus masuk ke Departemen Keuangan AS, karena kami memungkinkan perjanjian ini terjadi. Mereka tidak memiliki hak apa pun kecuali kami memberikannya kepada mereka," ujar Trump. Para senator menyinggung tentang penyensoran yang dilakukan TikTok atas konten-konten sensitif di dalam platformnya. Misalnya, video yang mengkritik perlakuan China terhadap etnis Uighur dan upaya Beijing memanipulasi diskusi politik pada aplikasi media sosial.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Donald Trump Minta Microsoft Akuisisi TikTok Dalam 45 HariPresiden Amerika Donald Trump mendukung Microsoft mengakuisisi bisnis TikTok di AS dengan satu syarat. Syaratnya, Microsoft harus bisa mendapatkan kesepakatan tersebut dalam 45 hari. DonaldTrump TikTok Microsoft
Baca lebih lajut »
Donald Trump Mau Larang TikTok, ByteDance Akan Divestasi Saham ke MicrosoftPemilik aplikasi TikTok, ByteDance, dikabarkan akan mengalihkan operasional TikTok ke Microsoft agar TikTok batal diblokir Donald Trump.
Baca lebih lajut »
Microsoft Konfirmasi Rencana Akuisisi TikTokMenyusul pembicaraan antara CEO Microsoft Satya Nadella dan Presiden AS Donald Trump, Microsoft siap melanjutkan diskusi untuk menjajaki pembelian saham TikTok.
Baca lebih lajut »
Microsoft Mulai Berunding Ambil Alih Operasional TikTok di ASMicrosoft dikabarkan tertarik ambil alih operasional TikTok di AS, menyusul desakan Presiden Donald Trump kepada Bytedance. Microsoft
Baca lebih lajut »
Microsoft Berminat pada TikTokByteDance, perusahaan induk TikTok, dikabarkan setuju untuk memecah operasional di Amerika Serikat, setelah Presiden Donald Trump akan memblokir media sosial tersebut.
Baca lebih lajut »