Pembelian uang kripto dengan rubel meningkat pesat usai AS dan Uni Eropa sanksi Rusia
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa disebut bakal memulai sanksi yang menargetkan pasar kripto yang naik kembali karena volume perdagangan rubel jatuh dan uang digital melonjak. Ini ditegaskan Departemen Kehakiman AS saat mengumumkan satuan tugas baru yang dirancang secara luas untuk menegakkan sanksi.
Hal itu karena Bitcoin, seperti kebanyakan uang kripto, terdesentralisasi dan tanpa batas. Dilansir Khaleej Times, Kamis , selain memungkinkan Rusia menghindari sanksi, cryptocurrency menawarkan investor tempat yang relatif aman. Ini kemungkinan menjadi alasan mengapa Ukraina meminta semua exchange kripto melarang para pengguna Rusia. Banyak pertukaran crypto terbesar di dunia, termasuk Binance dan Kraken dan Coinbase yang berbasis di AS, telah menghentikan larangan total terhadap klien Rusia, meskipun ada permintaan dari pemerintah Ukraina untuk itu. Mereka mengatakan akan menyaring pengguna dan memblokir siapa pun yang menjadi sasaran sanksi.
Beberapa spesialis anti-pencucian uang memperingatkan bahwa pertukaran uang kripto bisa menjaga rute tetap terbuka bagi Rusia untuk memindahkan uang ke luar negeri, sehingga merusak upaya Barat untuk menekan Rusia agar mundur dari perang."Tidak diragukan lagi sanksi akan dikurangi," kata Ross Delston, seorang pengacara AS dan mantan regulator perbankan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Uni Eropa Tendang 7 Bank Rusia dari SWIFTUni Eropa (UE) mencoret tujuh bank Rusia dari sistem SWIFT yang menopang transaksi global.
Baca lebih lajut »
Uni Eropa larang 7 bank Rusia dari SWIFT, tapi hindarkan energi merekaUni Eropa mengatakan pada Rabu (2/3) bahwa mereka mengecualikan tujuh bank Rusia dari sistem perpesanan SWIFT, tetapi tidak memasukkan mereka yang menangani ...
Baca lebih lajut »
Jika Perang Tambah Parah, Uni Eropa Akan Ambil Langkah EkstraOtoritas Uni Eropa (EU) akan mengambil langkah ekstra terhadap Rusia jika situasi medan perang di Ukraina semakin parah, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Kamis waktu setempat.
Baca lebih lajut »
Jika Perang Tambah Parah, Uni Eropa Akan Ambil Langkah EkstraGELORA.CO - Otoritas Uni Eropa (EU) akan mengambil langkah ekstra terhadap Rusia jika situasi medan perang di Ukraina semakin parah, kata P...
Baca lebih lajut »
Menyusul Ukraina, Georgia Ajukan Permohonan Keanggotaan Uni Eropa |Republika OnlineSebelumnya, dia bersikeras Georgia tak akan mengajukan keanggotaan UE sampai 2024.
Baca lebih lajut »