JPNN.com : Teknologi artificial intelligence meningkatkan produktivitas manufaktur & daya saing Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Digitalisasi menjadi bagian penting dari pertumbuhan pelaku industri manufaktur di Indonesia. Hal itu merujuk pada kesuksesan Cina yang berhasil menjadi negara industri berkat kemampuan menarik investasi asing dan melakukan transfer teknologi.
Teknologi AI dapat membuat industri manufaktur Indonesia meningkatkan daya saing secara signifikan. Pasalnya, AI dapat dimanfaatkan di setiap proses bisnis, mulai dari meningkatkan layanan pelanggan, memudahkan pekerjaan karyawan, sampai membantu pengelolaan aset yang optimal. Terkait digitalisasi, Wakil Ketua Umum APINDO Jawa Timur Utami Prasetyawati, juga mengakui pentingnya digitalisasi bagi pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Dengan begitu, perusahaan Indonesia bisa menjadi yang terdepan di tengah perubahan bisnis yang cepat.
Manufaktur Industri Daya Saing Teknologi AI Jakarta
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RI Jadi Incaran Investasi Bisnis Baru Tapi Butuh Energi BersihIndonesia mempunyai potensi sumber bisnis baru di bidang teknologi atau penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI).
Baca lebih lajut »
Gandeng Tony Blair Institute dan Apolitical, LAN Siapkan Pelatihan Artificial Intelligence untuk ASNPenggunaan AI dalam pelayanan publik memungkinkan lahirnya kebijakan yang lebih inovatif memperoleh pemahaman mengenai infrastruktur kota pintar serta pelayanan publik yang lebih baik
Baca lebih lajut »
Mengelola Artificial Intelligence Melalui AI Governance dan Management System (Bagian I)AI bukan hanya bisa mewujudkan mimpi dan keajaiban teknologi, tapi juga mengadung risiko bagi institusi yang menggunakan, masyarakat maupun negara.
Baca lebih lajut »
Mengelola Artificial Intelligence Melalui AI Governance dan Management System (Bagian II-Habis)Tanpa governance yang kuat dan regulasi jelas, AI berisiko menjadi alat yang tidak terkendali dan justru merugikan organisasi/perusahaan maupun masyar
Baca lebih lajut »
Integrasi BGCE dan Penerapannya dalam Pariwisata Ramah Lingkungan dengan Mengadopsi Artificial IntelligenceIntegrasi konsep Blue-Green-Circular Economy (BGCE) dengan teknologi AI untuk pariwisata yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan sudah selayaknya dilakukan sejak dini.
Baca lebih lajut »
Profesor di Kampus China Ahli Artificial Intelligence Merapat ke Rumah Prabowo, Jadi Menteri Apa?Seorang profesor di sebuah universitas di Beijing, China, bernama Stella Christie, menjadi salah satu tokoh yang dipanggil oleh Prabowo Subianto ke kediamannya.
Baca lebih lajut »