PBNU Tak Setuju Sikap LDNU Minta agar Wahabi Dilarang, MUI: Patut Kita Apresiasi
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia , Anwar Abbas mengapresiasi sikap Sekertaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama , Saifullah Yusuf yang tidak memberikan persetujuan atas pernyataan Lembaga Dakwah PBNU yang meminta pemerintah melarang penyebaran paham Wahabi di Indonesia.
Anwar juga mengatakan adanya penjelasan dari Sekjen PBNU ini, membuat keraguan yang ada di masyarakat tentang sikap dan pandangan LDNU jadi terang benderang."Sebelumnya banyak orang bertanya-tanya apakah sikap dan pandangan LDNU ini juga sudah merupakan sikap dan pandangan dari PBNU? Dengan adanya penjelasan ini maka segala sesuatunya menjadi terang benderang", kata dia.
Anwar mencontohkan salah satu pesan dan taushiyah yang diingat dan memiliki pesan penting bagi para tokoh yang terlibat dalam dunia dakwah, yakni harus bisa menampilkan sosok Islam yang baik dengan dakwah yang sejuk, toleran, dialogis, dan manusiawi serta bisa bisa mendorong adanya kemajuan. Sebagai informasi, PBNU telah mengeluarkan instruksi bernomor 225/PB.03/A.I.03.41/99/10/2022 yang ditandatangani Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Article headlineGELORA.CO - Temuan BPK tentang penggunaan anggaran komcad yang diinisiasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan), bisa mempengaruhi elektabilita...
Baca lebih lajut »
Article headlineGELORA.CO - Menghadapi kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) mendatang, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disarankan tidak...
Baca lebih lajut »
Hadiri R20 di Bali, Waketum MUI: Tokoh Agama Ingin Hidup Damai, tanpa Konflik |Republika OnlineWaketum MUI KH Marsudi Syuhud mendukung inisiasi R20 untuk perdamaian
Baca lebih lajut »
Pertemuan Mahfud MD & MUI Bahas Pelanggaran HAM - tvOneMenkopolhukam Mahfud MD menemui Majelis Ulama Indonesia guna membahas sejumlah hal dan isu di Tanah Air. - tvOne
Baca lebih lajut »