Bharada E Ketakutan dan Cemas Diperintah Ferdy Sambo, sehingga Berdoa Sebelum Tembak Brigadir J
Gelora Media- Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengaku ketakutan dan cemas saat menerima perintah Ferdy Sambo di rumah Saguling untuk menembak Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Diantaranya dalam dakwaan JPU disebutkan bahwa Bharada E berdoa terlebih dahulu di lantai dua di rumah Duren Tiga, sebelum mengeksekusi dan menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo. "Pastinya situasinya ketakutan, kemudian situasi cemas, jadi klien saya berdoa, tapi detailnya, nanti di pengadilan ya," kata Ronny di akun YouTube CNN, Selasa malam.
"Setelah itu terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang menerima penjelasan tersebut merasa tergerak hatinya untuk turut menyatukan kehendak dengan terdakwa Ferdy Sambo. Di saat yang sama perkataan Ferdy Sambo juga didengar Putri Candrawathi yang langsung keluar dari kamarnya menuju sofa duduk di samping Ferdy Sambo," kata JPU.
"Sementara terdakwa Ferdy Sambo akan berperan menjaga Richard Eliezer Pudihang Lumiu, karena kalau terdakwa Ferdy Sambo yang menembak, dikhawatirkan tidak ada yang bisa menjaga semuanya," kata JPU. Ketika penembakan Putri Candrawathi berada di dalam kamar di lantai satu rumah, tak jauh dari posisi Brigadir J ketika dihabisi yakni di bawah tangga di dekat ruang tamu.
"Sesampainya di ruangan tengah dekat meja makan, Ferdy Sambo bertemu dan berhadapan dengan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat. Pada saat itu saksi Ferdy Sambo langsung memegang leher bagian belakang Korban. Lalu mendorong korban ke depan sehingga posisinya tepat berada di depan tangga dengan posisi berhadapan," kata JPU.
"Hingga korban Nofriansyah Yosua Hutabarat terjatuh dan terkapar mengeluarkan banyak darah," ujarnya. "Lintasan anak peluru telah mengakibatkan rusaknya tulang dasar tengkorak pada dua tempat yang mengakibatkan kerusakan tulang dasar rongga bola mata bagian kanan dan menimbulkan resapan darah pada kelopak bawah mata kanan yang lintasan anak peluru telah menimbulkan kerusakan pada batang otak," kata JPU.
"Padahal korban Nofriansyah Yosua Hutabarat merupakan ajudan yang sudah lama dipercaya oleh Ferdy Sambo untuk melayani, mendampingi, dan mengawal Putri Candrawathi dimanapun berada. Sehingga dari hubungan kedekatan yang sudah terjalin selama ini maka kematian korban Nofriansyah Yosua Hutabarat seharusnya mempengaruhi kondisi batin Putri Candrawathi," kata JPU.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Article headlineGELORA.CO - Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo membantah memberikan perintah penembakan kepada Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu al...
Baca lebih lajut »
Article headlineGELORA.CO -Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E tersangka dari kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J menjalani si...
Baca lebih lajut »
Article headlineGELORA.CO -Sidang perdana bacaan dakwaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J terhadap tersangka Richard Eliezer atau Bharada E t...
Baca lebih lajut »
Article headlineGELORA.CO - Bharada Richard Eliezer meminta pacar korban Brigadir Joshua, Vera Simanjuntak, dan ibu Joshua, Rohani Simanjuntak, dihadirkan ...
Baca lebih lajut »
Bharada Eliezer Tulis Surat untuk Keluarga Brigadir Yosua, Apa Isinya?'Saya berbelasungkawa kepada keluarga Bang Yos, dan meminta maaf sedalam-dalamnya,' ucap Bharad Eliezer.
Baca lebih lajut »
Partai Gelora Indonesia Optimistis Lolos Verfak KPUBeritaJabar Partai Gelora Indonesia Optimistis Lolos Verfak KPU partaigeloraid KPU_ID partaigeloraindonesia verfakparpol KPURI
Baca lebih lajut »