Charta Politika: Ganjar Unggul di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
GELORA.CO
"Di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, suara Ganjar juga masih unggul dengan perolehan 45 persen suara," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam paparannya di Jakarta, Senin, 25 April 2022. Elektabilitas Prabowo di Sumatera masih menempati posisi teratas dengan 29,2 persen suara, kemudian di Jawa Barat 31,4 persen, Sulawesi 34,4 persen, lalu Maluku dan Papua 28 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Charta Politika: Ganjar unggul di Jawa, Bali, dan Nusa TenggaraBerdasarkan hasil simulasi pilpres yang digelar Charta Politika Indonesia, mayoritas responden di Jateng, Yogyakarta, Bali, NTT, dan NTB memilih Ganjar Pranowo untuk gantikan Jokowi.
Baca lebih lajut »
Survei Charta Politika: Kepercayaan pada Jokowi Terus Menurun Sepanjang 2022Survei Charta Politika menyebut tingkat kepercayaan terhadap Presiden Jokowi cenderung menurun sepanjang 2022.
Baca lebih lajut »
Ganjar, Prabowo dan Anies Masuk 3 Besar Elektabilitas Tertinggi Capres 2024 via Charta Politika - Tribunnews.comGanjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan menempati tiga besar elektabilitas dari Lembaga Survei Charta Politika Indonesia
Baca lebih lajut »
Survei Charta Politika: 68,5% Masyarakat Setuju Jokowi Reshuffle Kabinet | merdeka.comMeski puas dengan kinerja pembantu Presiden Jokowi, mayoritas responden setuju reshuffle kabinet dilakukan. Dari hasilnya 68.5% responden setuju Jokowi merombak kabinetnya. Tidak setuju 18.2% dan tidak jawab 13%.
Baca lebih lajut »
Survei Terbaru Charta Politika: Sandiaga Uno Unggul jadi Cawapres, Disusul Emil | merdeka.comSandiaga memperoleh 25,4% suara, disusul Ridwan Kamil 16,4 persen dan Khofifah Indra Parawansa 8,9%. Di bawah Khofifah ada AHY, Puan Maharani, Susi Pudjiastusti, Erick Thohir, Gatot Nurmantyo, Airlangga, Andika Perkasa, Bima Arya, Luhut Panjaitan, Moeldoko dan Anis Matta.
Baca lebih lajut »