Arsenal tampil dominan di markas Southampton, hanya untuk pulang dengan kekalahan. Mikel Arteta dibuat garuk-garuk kepala dengan hasil tersebut.
Tapi sementara gagal memaksimalkan situasi-situasi yang tercipta, Arsenal malah kecolongan. Arsenal gagal mengamankan tekanan lawan dari korner, hingga dibobol Bednarek yang berdiri bebas di dalam kotak penalti.
"Ini hasil yang sangat sulit diterima. Cara kami mengontrol laga bikin makin sulit untuk memahami bagaimana bisa kami kalah," ungkap Manajer Arsenal Mikel Arteta kepada"Kami banyak gagal mengarahkan peluang tepat sasaran dan produk akhir dari permainan kami tidak sebagus yang kami inginkan. Kami kebobolan gol yang sangat ceroboh dari bola mati.""Saat punya situasi bagus seperti yang kami ciptakan, seharusnya bisa mencetak tiga atau empat gol.
Ini merupakan kekalahan ketiga beruntun Arsenal di Premier League, membuat kans finis empat besar terkikis. Klub London utara itu berada di posisi enam dengan 54 poin, di belakang Tottenham Hotspur dan Manchester United di urutan 4-5.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Arsenal Telan 3 Kekalahan Beruntun, Arteta: Apa Lagi yang Bisa Saya Katakan?Arsenal menelan tiga kekalahan beruntun di Liga Primer Inggris 2021.2022. Arsenal menelan tiga kekalahan beruntun di Liga Primer Inggris 2021.2022. The Gunners...
Baca lebih lajut »
Kembali Telan Kekalahan, Arteta: Arsenal Memprihatinkan |Republika OnlineArsenal dipaksa kembali menelan pil pahit setelah kalah 0-1 dari lawannya Southampton
Baca lebih lajut »
Arsenal Telan 3 Kekalahan Beruntun, Arteta: Apa Lagi yang Bisa Saya Katakan?Arsenal menelan tiga kekalahan beruntun di Liga Primer Inggris 2021.2022. Arsenal menelan tiga kekalahan beruntun di Liga Primer Inggris 2021.2022. The Gunners...
Baca lebih lajut »
Kembali Telan Kekalahan, Arteta: Arsenal Memprihatinkan |Republika OnlineArsenal dipaksa kembali menelan pil pahit setelah kalah 0-1 dari lawannya Southampton
Baca lebih lajut »