Dua periode berkantor di Senayan, Arsul Sani mendapat tugas baru menjadi Hakim Konstitusi menggantikan Wahidudin Adams yang memasuki masa pensiun.
Mulai pekan ini Arsul Sani tak akan lagi berkantor di Senayan, gedung wakil rakyat yang telah dia tempati selama satu dekade terakhir. Kini dia menempati gedung dengan sembilan pilar di Jalan Medan Merdeka Barat yaitu Gedung Mahkamah Konstitusi. Rencananya, Arsul akan dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara sebagai Hakim Konstitusi pada Rabu 17 Januari 2024.
Pada awal kariernya usai menyandang gelar sarjana hukum pada 1987, Arsul dipercaya menjadi editor Journal Hukum & Pembangunan UI. Dia kemudian berkecimpung sebagai pengacara untuk sejumlah firma hukum selama kurang lebih 11 tahun. Selama dua periode di DPR, Arsul pernah menjadi anggota Pansus RUU Terorisme pada 2014 hingga 2015. Kemudian, terpilih menjadi anggota Bamus pada 2015–2019, anggota Pansus KPK pada 2017–2018, dan anggota BAKN pada 2017–2019. Bahkan, sebelum dilantik sebagai Hakim Konstitusi, dia masih memegang jabatan sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Lantas, apa yang akan dilakukan ayah tiga anak ini saat mulai menjabat di Mahkamah Konstitusi? Berikut petikan wawancara Sheila Octarina dengan Arsul Sani dalam program Bincang Liputan6. Jadi kalau soal pengunduran diri itu sudah saya lakukan. Bahkan bukan hanya dari DPR dan dari PPP, karena saya kebetulan menjabat Wakil Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Advokat Indonesia Peradi, itu saya juga sudah mengundurkan diri.
Pak Mahfud MD itu mulai dari eksekutif karena Menteri Pertahanan zaman Gus Dur ya. Kemudian masuk DPR sebagai anggota Komisi Hukum juga ya, berarti Beliau masuk ke ruang kekuasaan legislatif, habis itu masuk ke ruang kekuasaan yudikatif dengan menjadi Hakim Konstitusi dan kemudian terpilih jadi Ketua MK.
Independen itu artinya apa? Tidak boleh bergantung atau menggantungkan diri dari pengaruh, dari intervensi cabang atau rumpun kekuasaan yang lain, baik itu legislatif maupun eksekutif. Pilpres dengan pileg ini agak berbeda memang. Kalau pileg kan langsung yang bersengketa itu ada kemungkinan PPP-nya atau terhadap PPP yang dipersengketakan perolehan suara dan kursinya. Tapi kalau pilpres ini kan kita mengusung saja, sesungguhnya yang jadi pihaknya itu adalah paslon pilpresnya itu sendiri, kan seperti itu.
Tidak bisa kita pungkiri ya, setelah Putusan 90 kemudian ada putusan dari MKMK, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi, itu ada penurunan tingkat kepercayaan publik. Itu kan tergambar dari sejumlah survei tentang tingkat kepercayaan publik kepada lembaga negara itu yang untuk MK turun sebelum ada kejadian itu.
Namun, dengan tingkat kepercayaan yang rendah saat ini, ada kalangan yang pesimistis MK bisa menyelesaikan sengketa hasil Pemilu 2024 secara adil, tanggapan Bapak? Memang tidak akan ada semua pihak kemudian puas dengan putusan, pasti ada saja yang tidak puas dengan putusan itu. Tetapi yang penting menunjukkan bahwa putusan itu telah diambil dengan semua proses yang benar dan dengan isi putusan yang benar juga.
Ada satu dua yang tidak memuaskan masyarakat, kelompok tertentu masyarakat. Tapi banyak juga kan ketika misalnya soal sistem pemilu, apakah proporsional terbuka, tetap atau menjadi proporsional tertutup kan kecurigaannya waktu itu kan katanya MK mau mengubah. Yang kedua ini yang paling penting, perilaku keseharian dari Hakim MK itu jangan ada yang aneh-aneh. Kalau misalnya seorang Hakim MK itu glamour, tiap minggu atau tiap hari bahkan mainnya kok di mal atau dugem ya nggak bisa.
Saya pertama kali berkarier itu menjadi Asisten Pembela Umum di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta yang melakukan pembelaan terhadap masyarakat tidak mampulah, kaum marjinal, pedagang asongan, sopir mikrolet gitu ya, kemudian warga masyarakat yang digusur dan lain sebagainya. Saya mencoba jugalah untuk ikut proses seleksi dan alhamdulillah teman-teman sembilan fraksi itu tidak pakai voting, tapi aklamasi ya. Nah, kalau saya tidak mendapat kepercayaan tidak diterima, ini kan capresnya saja koalisinya beda-beda sembilan fraksi itu ya, pasti akan voting gitu lho.
Itu kan bisa kita lakukan, yang satu dari sini Senayan, yang satu dari kantor KY, yang satu dari tempat kerja anak saya yang ada di daerah Serpong, yang satu ada di Sudirman gitu lho, itu kita bisa aturlah kalau sekarang. Kita tahu kalau Bapak suka menulis, bahkan di akhir 2021 Bapak baru menerbitkan buku. Kira-kira ada rencana lagi Pak kedepannya untuk menerbitkan buku lagi?
Nah ini akan terbit dan tentu saya akan berusaha untuk terus menulis. Karena katanya, kalau tidak mau dilupakan oleh sejarah, maka menulislah. Kira-kira Pramoedya Ananta Toer mengatakannya demikian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dilantik Jadi Hakim MK, Arsul Sani Miliki Harta Rp31 Miliar dan Utang Rp2,7 MiliarPresiden Joko Widodo alias Jokowi melantik Arsul Sani sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) di Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Kamis (18/1/2024).
Baca lebih lajut »
Tensi geopolitik semakin tinggi, dunia kian terpolarisasiTahun 2023 akan segera berlalu meninggalkan dunia yang semakin panas, yang bukan hanya disebabkan oleh perubahan iklim, tetapi juga karena rivalitas ...
Baca lebih lajut »
Narkoba: Lima alasan Myanmar geser Afghanistan sebagai produsen opium terbesar di duniaUntuk pertama kalinya, Myanmar menjadi produsen opium terbesar di dunia pada 2023 sekaligus menggeser posisi Afghanistan, berdasarkan survei teranyar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca lebih lajut »
AS, Pusat Keuangan Dunia dengan Wall StreetAmerika Serikat (AS) menjadi negara yang menguasai perekonomian dunia dan terkenal sebagai pusat keuangan dunia dengan Wall Street sebagai simbol kapitalisme modern. AS memanfaatkan era deregulasi finansial pada 1970-1980an untuk mengintegrasikan pasar keuangan global.
Baca lebih lajut »
Lego: Mainan yang Membawa Imajinasi ke Dunia NyataLego adalah permainan bongkar pasang berbentuk potongan-potongan plastik kecil warna-warni yang telah menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak – dan orang dewasa – di seluruh dunia. Kaitan antara penciptaan dan dunia konstruksi akhirnya menjadi kunci dari penemuan yang lahir di sebuah kota kecil di Denmark, berkat nasib kemalangan, komplain dan kecerdikan seorang tukang kayu dan putranya 65 tahun lalu
Baca lebih lajut »