Arkeolog Universitas Tulane, AS, Luka Auld-Thomas tak sengaja menemukan kota besar Suku Maya yang hilang via radar struktur tanah.
, sisa kebudayaan Suku Maya tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Tulane, Amerika Serikat , Luke Auld-Thomas .
Penemuan tersebut berawal ketika Thomas bertanya mengenai penggunaan alat non-arkeologis dari pemetaan laser canggih untuk membantu menemukan situs Suku Maya.Sementara itu, data lain diperoleh dari alat yang diterbangkan di suatu lokasi untuk menghasilkan informasi tiga dimensi tentang bentuk karakteristik permukaan.
Suku Maya Kota Yang Hilang Peradaban Suku Maya Kota Suku Maya Yang Hilang Luke Auld-Thomas Meksiko Suku Maya Kota Suku Maya Yang Hilang Ditemukan Tak Sengaja
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Arkeolog Denmark Temukan 50 Kerangka dari Zaman Viking, Ini PenampakannyaPenggalian situs pemakaman besar dari era Viking di Denmark telah menemukan 50 kerangka. Begini penampakannya.
Baca lebih lajut »
Arkeolog Temukan 4 Kerangka Manusia Saat Ekskavasi Istana Bhre WengkerArkeolog menemukan 4 kerangka manusia saat melakukan ekskavasi istana Bhre Wengker di Mojokerto. Penelitian lanjut dilakukan melibatkan paleoantropologi Unair.
Baca lebih lajut »
Arkeolog Temukan Fosil Laba-laba Raksasa yang Bikin MerindingFosil laba-laba raksasa dari periode Miosen ditemukan di New South Wales, Australia, mengungkapkan kehidupan hutan hujan kuno.
Baca lebih lajut »
Arkeolog Temukan Industri Kosmetik di China Berkembang Pesat Tahun 618Para arkeolog menemukan industri kosmetik yang berkembang pesat di China antara tahun 618 dan 907 masehi.
Baca lebih lajut »
Arkeolog Temukan 12 Kerangka di Makam Rahasia Situs Petra YordaniaPara arkeolog menemukan sebuah makam rahasia di situs Petra Yordania yang berisi 12 kerangka kuno.
Baca lebih lajut »
Arkeolog Temukan Efek Mengerikan Merokok di Tengkorak Abad ke-18Merokok tidak hanya membahayakan sistem pernapasan, tapi juga tulang. Hal ini ditemukan oleh para arkeolog di Inggris
Baca lebih lajut »