APD dibuat dengan warna dan model yang menarik untuk para tenaga medis.
REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Warga Kota Kediri, Jawa Timur, yang bergerak di bidang konveksi membuat alat pelindung diri yang terlihat fashionable. APD dibuat dengan warna dan model yang lebih menarik, membuat tenaga medis pemakainya lebih bersemangat saat merawat pasien di tengah pandemi COVID-19.
"Ide awal sebenarnya saya punya pemikiran yang dibuat berbeda. Ini tidak lepas dari protokol APD, cuma beda dan lebih fashionable. Saya kan kebetulan bergerak di bidang fashion, makanya saya juga harus bisa mengembangkan," katanya saat ditemui di rumahnya, Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Kamis .
"Kalau bahan kebetulan tidak ada kesulitan dicocokkan antara konsumen dan kami. Jadi, sifatnya custom by design, sesuai selera," ujar dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RS UNS Terima Bantuan APD dari Titiek Soeharto |Republika OnlineTitiek Soeharto memberikan bantuan APD kepada RS UNS
Baca lebih lajut »
Garuda Tegaskan Awak Kabin tidak Akan Pakai APD RS |Republika OnlineAman nomor satu tapi nyaman juga penting.
Baca lebih lajut »
Human Initiative dan NAMA Foundation Serahkan 4.000 Unit APD ke 5 RS di JakartaHuman Initiative yang bekerja sama dengan NAMA Foundation terus memberi perhatian kepada garda terdepan dalam memerangi Covid-19. HumanInitiative
Baca lebih lajut »
Human Initiative dan NAMA Foundation Kirim 4.000 Unit APD |Republika Online4.000 unit APD dibagikan ke lima rumah sakit di Jakarta
Baca lebih lajut »
Peduli Tenaga Medis, Human Initiative Salurkan 4.000 APD ke Lima Rumah SakitLima rumah sakit di Jakarta mendapat bantuan 4.000 Alat Pelindung Diri (APD) dari Human Initiative dan NAMA Foundation....
Baca lebih lajut »
Keluarga yang Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RSUD Mataram Tolak Pakai APD Saat PemakamanSalah satu anak almarhumah berinisial M menyebut menolak memakai APD lantaran menganggap ibunya meninggal bukan karena corona.
Baca lebih lajut »