Apakah Selama Ini Data Laporan COVID-19 di Seluruh Dunia Keliru?

Indonesia Berita Berita

Apakah Selama Ini Data Laporan COVID-19 di Seluruh Dunia Keliru?
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 51%

Di banyak negara, angka kematian COVID-19 menunjukkan penurunan dibandingkan saat awal pandemi. Namun pakar mengingatkan untuk melihat penyebab kematian itu. VirusCorona

Kapan kematian COVID-19 dianggap sebagai kematian COVID-19? Jawabannya tidak semudah yang dibayangkan, karena setiap negara memiliki metode berbeda untuk menentukan kasus COVID-19 atau menyatakan COVID-19 sebagai penyebab kematian seseorang.

David Spiegelhalter, Profesor Pemahaman Publik tentang Risiko dari University of Cambridge, mencatat perbedaan di masing-masing negara:"Saya dapat mengatakan semua angka kematian adalah ukuran yang benar-benar tidak bias dari dampak epidemi ini. Dan hal inilah yang saya amati jauh lebih dekat," katanya kepada DW.

Itulah sebabnya beberapa ahli demografi mengharapkan angka kematian yang jauh lebih rendah di pasca pandemi COVID-19, karena banyak orang saat ini meninggal lebih awal dari yang diperkirakan. Data juga menunjukkan bahwa 36% orang meninggal di rumah perawatan dalam rentang waktu tersebut, meningkat dibandingkan dengan rata-rata historis di rentang waktu yang sama, 22%. Sementara, angka kematian di rumah sakit menurun dari 50% menjadi 37%."Data menunjukkan bahwa orang sangat khawatir pergi ke rumah sakit, baik untuk menghindari kejenuhan atau kemungkinan penularan," tambah Spiegelhalter.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

‘Jari kaki Covid’, salah satu kondisi klinis yang mungkin gejala baru Covid-19?‘Jari kaki Covid’, salah satu kondisi klinis yang mungkin gejala baru Covid-19?Kajian yang dilakukan sejumlah pakar kesehatan di Spanyol menemukan terjadinya ruam kulit pada kaki yang dialami pasien Covid-19.
Baca lebih lajut »

Pasien Positif Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang 19 Jadi 704Pasien Positif Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang 19 Jadi 704Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono menuturkan hari ini jumlah pasien positif Covid-19 ada 704 orang. Ada pengurangan 19 pasien.
Baca lebih lajut »

Ribuan Ibu Muda di Tasikmalaya Hamil selama Pandemi COVID-19Ribuan Ibu Muda di Tasikmalaya Hamil selama Pandemi COVID-19Disaat pandemi COVID-19 yang saat ini sedang melanda dunia justru membuat ribuan ibu muda di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat...
Baca lebih lajut »

[POPULER NUSANTARA] Ibu Muda Disekap Suami Selama 4 Tahun | 22 Anak di NTB Terinveksi Covid-19[POPULER NUSANTARA] Ibu Muda Disekap Suami Selama 4 Tahun | 22 Anak di NTB Terinveksi Covid-19Berita populer nusantara antara lain ibu muda disekap suaminya selama 4 tahun dan 22 anak di NTB terinveksi Covid-19.
Baca lebih lajut »

Jokowi: Selama Belum Ditemukan Vaksin, Kita Harus Berdamai dengan COVID-19Jokowi: Selama Belum Ditemukan Vaksin, Kita Harus Berdamai dengan COVID-19'Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID untuk beberapa waktu ke depan,' ujar Jokowi.
Baca lebih lajut »

Infografis Ketentuan Bepergian Selama Pandemi Covid-19 |Republika OnlineInfografis Ketentuan Bepergian Selama Pandemi Covid-19 |Republika OnlineKemenhub mulai mengizinkan transportasi darat, laut, dan udara beroperasi.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-06 22:40:40