Manusia memiliki rekam jejak buruk terkait kontaminasi organisme. Lalu, bagaimana kalau manusia juga lah yang ‘membawa’ kehidupan ke Mars?
Di masa lalu, pengujian kontaminasi biologis mengandalkan kemampuan untuk menumbuhkan kehidupan dari sampel yang diambil dari peralatan.
Saat ini kami telah dapat mengurutkan semua DNA yang ada di dalam ruang steril. Dengan data yang lebih komprehensif ini, kami dapat memetakan mikroba mana yang dapat hidup di ruang steril, dan dapat bertahan hidup di ruang hampa udara. Ternyata, ruang steril berfungsi sebagai bagian dari proses seleksi evolusioner untuk makhluk hidup paling tangguh, yang kemudian memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dalam perjalanan ke Mars.forward contaminationPenting untuk memastikan keselamatan dan pelestarian setiap kehidupan yang mungkin ada di tempat lain di alam semesta, karena kehadiran organisme baru dapat menciptakan malapetaka saat mereka tiba di ekosistem baru.
Mikroba bisa saja 'menumpang' ke Mars, meski telah melalui proses pembersihan dan paparan radiasi di luar angkasa. Mikroba yang terbawa ke luar angkasa juga bisa menjadi ancaman langsung bagi para astronot. Mereka menimbulkan risiko kesehatan dan bahkan bisa menyebabkan kerusakan peralatan pendukung kehidupan bila mereka tersumbat oleh koloni mikroorganisme.
Jika semua berjalan sesuai rencana, Misi Pengembalian Sampel Mars akan membawa kembali sampel pertama Mars ke Bumi pada 2032.