Stagflasi adalah kondisi ekonomi yang ditandai oleh pertumbuhan lambat, pengangguran tinggi, dan inflasi tinggi secara bersamaan. Pelajari penyebab dan dampaknya.
Stagflasi adalah kondisi ekonomi yang tidak biasa dan cukup berbahaya, di mana terjadi kombinasi antara pertumbuhan ekonomi yang lambat atau stagnan, tingkat pengangguran yang tinggi, dan inflasi yang tinggi secara bersamaan dalam suatu periode tertentu. Istilah ini merupakan gabungan dari kata 'stagnasi' yang merujuk pada perlambatan ekonomi, dan 'inflasi' yang berarti kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus.
Perilaku ini menciptakan spiral inflasi yang sulit dikendalikan. Pada saat yang sama, jika terjadi perlambatan ekonomi, maka tercipta kondisi stagflasi di mana inflasi tetap tinggi meskipun pertumbuhan ekonomi melambat.Ketidakseimbangan struktural dalam ekonomi juga dapat berkontribusi pada terjadinya stagflasi.
Ketidakpastian ini dapat menyebabkan penurunan investasi dan produktivitas jangka panjang, yang pada gilirannya semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.Stagflasi cenderung memperburuk kesenjangan ekonomi dalam masyarakat. Kelompok berpenghasilan rendah dan menengah biasanya paling terdampak oleh inflasi tinggi dan risiko pengangguran.
Inflasi di AS mencapai puncaknya pada 14,8% pada Maret 1980, sementara tingkat pengangguran mencapai 9% pada Mei 1975. Pertumbuhan ekonomi juga mengalami kontraksi beberapa kali selama periode ini. Stagflasi AS baru berakhir pada awal 1980-an setelah Federal Reserve di bawah Paul Volcker menerapkan kebijakan moneter yang sangat ketat untuk menekan inflasi.Istilah 'stagflasi' sebenarnya pertama kali diciptakan di Inggris pada tahun 1965 oleh politisi Iain Macleod.
Pengalaman negara-negara berkembang menunjukkan bahwa stagflasi seringkali terkait dengan krisis mata uang, ketidakstabilan politik, dan kelemahan struktural dalam ekonomi.Perbedaan Stagflasi dengan InflasiMeskipun stagflasi dan inflasi sama-sama melibatkan kenaikan harga-harga, kedua fenomena ini memiliki perbedaan yang signifikan. Memahami perbedaan antara stagflasi dan inflasi sangat penting untuk menganalisis kondisi ekonomi dan merumuskan kebijakan yang tepat.
Bank sentral biasanya memiliki target inflasi tertentu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil.Dalam kondisi stagflasi, pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan negatif meskipun inflasi tinggi. Namun, inflasi yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan ketidakpastian dan menghambat penciptaan lapangan kerja.Stagflasi menantang teori Kurva Phillips karena inflasi tinggi terjadi bersamaan dengan pengangguran tinggi.Pengangguran struktural sering terjadi selama stagflasi karena perubahan dalam struktur ekonomi.Inflasi dapat disebabkan oleh peningkatan permintaan agregat .Kebijakan moneter yang terlalu longgar, seperti pencetakan uang berlebihan, dapat memicu inflasi.
Bank sentral juga perlu bekerja sama erat dengan pemerintah untuk memastikan koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal.Kebijakan fiskal dapat memainkan peran penting dalam mengatasi stagflasi, tetapi harus dirancang dengan hati-hati untuk menghindari memperburuk inflasi.
Tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 sebesar 5,86%, menurun dibandingkan periode sebelumnya. Ketergantungan pada impor: Beberapa sektor industri Indonesia masih bergantung pada impor bahan baku dan barang modal, yang dapat meningkatkan risiko inflasi jika terjadi depresiasi rupiah. Diversifikasi ekonomi: Upaya untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas dan mendorong industri bernilai tambah tinggi.
Perubahan iklim: Dampak perubahan iklim dapat mempengaruhi sektor pertanian dan ketersediaan pangan, yang berpotensi memicu inflasi. Memperdalam pasar keuangan: Mengembangkan pasar keuangan domestik untuk mengurangi kerentanan terhadap arus modal asing. Komoditas: Emas, perak, dan komoditas lainnya sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Saham defensif: Perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan pokok yang permintaannya relatif stabil. Hedging: Menggunakan instrumen derivatif untuk melindungi portofolio dari risiko inflasi atau penurunan nilai mata uang
Ekonomi Inflasi Pengangguran Pertumbuhan Ekonomi Kebijakan Moneter Krisis Ekonomi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Apa Itu Transaksi Derivatif Adalah: Simak Pengertian, Jenis dan ManfaatnyaTransaksi derivatif adalah kontrak keuangan yang nilainya bergantung pada aset acuan. Pelajari jenis, manfaat, dan risiko transaksi derivatif di sini.
Baca lebih lajut »
Apa Itu Perubahan Revolusi Adalah: Simak Pengertian, Ciri dan DampaknyaPerubahan revolusi adalah transformasi mendasar yang terjadi secara cepat dan radikal dalam masyarakat. Pelajari pengertian, ciri, dan dampaknya di sini.
Baca lebih lajut »
Siapa Pencipta Latiao? Jajanan Pedas Khas China yang Heboh Bikin Belasan Siswa SD KeracunanBagi Anda yang belum tahu apa itu latio, simak penjelasannya di sini.
Baca lebih lajut »
Simak, Alasan Anak Medan yang Guru Besar Itu Mau Masuk KabinetJPNN.com : Guru Besar Tsinghua University China yang merupakan kelahiran Medan itu mengemukakan alasannya bersedia duduk di kabinet.
Baca lebih lajut »
Prilly Latuconsina: Rejeki itu Bisa Diusahakan, kalau Jodoh itu Usahanya SusahPrilly Latuconsina: Rejeki itu Bisa Diusahakan, kalau Jodoh itu Usahanya Susah
Baca lebih lajut »
Apa itu Diabetes Tipe 1 Gejala, Penyebab, Cara Mencegah, dan Mengobati yang Perlu Anda KetahuiDiabetes tipe 1 adalah kondisi di mana tubuh memproduksi sangat sedikit atau bahkan tidak menghasilkan insulin sama sekali
Baca lebih lajut »