Anut Electoral College dalam Pemilu, Seberapa Demokratiskah Amerika Serikat?

Indonesia Berita Berita

Anut Electoral College dalam Pemilu, Seberapa Demokratiskah Amerika Serikat?
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 24 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 63%

Amerika Serikat akan menggelar pemilu pada November mendatang,kandidat dengan suara terbanyak belum tentu menjadi pemenangnya. Bagaimana sebenarnya kondisi demokrasi di Amerika Serikat?

AS selalu memandang dirinya sebagai negara demokrasi yang patut dicontoh. Negara yang dapat menjadi panutan negara-negara lain, ketika membangun demokrasi mereka sendiri, setelah meraih kemerdekaan atau menumbangkan rezim otoriter. Gagasan tersebut dimanifestasikan dalam metafora “kota di atas bukit”. Para politisi AS mulai dari John F. Kennedy hingga Barack Obama menyebut Amerika Serikat sebagai mercusuar yang bercahaya, yang menarik perhatian semua orang.

“Saya pikir apa yang terjadi pada tanggal 6 Januari dan penolakan salah satu pihak untuk menerima hasil pemilu sangat merusak demokrasi, karena menerima hasil pemilu merupakan inti dari politik demokratis,” ujar Berkman. Kandidat dengan suara terbanyak belum tentu jadi pemenang Tidaklah mengherankan jika kepercayaan terhadap lembaga-lembaga demokrasi menurun dalam beberapa tahun terakhir. Namun ada hal lain yang mungkin tidak kita duga dari negara seperti AS.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pakar: Tarif Perang Dagang Amerika Serikat-China, Dapat Berdampak pada Konsumen AmerikaPakar: Tarif Perang Dagang Amerika Serikat-China, Dapat Berdampak pada Konsumen AmerikaPeritel online asal Tiongkok, Temu dan Shein meramaikan dunia e-commerce AS dengan menawarkan harga banting dibandingkan peritel lokal. Tapi kehadiran kedua peritel juga mendapat respons negatif sebagian konsumen dan anggota Kongres AS.
Baca lebih lajut »

Jatuh Sakit, Aisha Tak Ikut Konser Everglow di Amerika Serikat dan Amerika LatinJatuh Sakit, Aisha Tak Ikut Konser Everglow di Amerika Serikat dan Amerika LatinPihak agensi fokus terhadap pemulihan Aisha Everglow.
Baca lebih lajut »

Musim Gugur di Amerika Serikat Hadirkan Pemandangan Paling Indah dalam SetahunMusim Gugur di Amerika Serikat Hadirkan Pemandangan Paling Indah dalam SetahunSetiap tahun ketika musim panas beralih menjadi musim gugur, ada keunikan tersendiri di negeri empat musim saat daun-daun pepohonan berubah warna.
Baca lebih lajut »

Amerika Serikat Dakwa Tiga Warga Iran dalam Kasus Peretasan Kampanye TrumpAmerika Serikat Dakwa Tiga Warga Iran dalam Kasus Peretasan Kampanye TrumpDalam dakwaan tersebut, ketiga pria itu dituduh menggunakan akun email palsu untuk menipu beberapa pejabat kampanye agar percaya bahwa mereka berkomunikasi dengan sumber yang terpercaya.
Baca lebih lajut »

Muslim Amerika Serikat Bisa Unjuk 'Kekuatan Politik' dalam Pemilu NovemberMuslim Amerika Serikat Bisa Unjuk 'Kekuatan Politik' dalam Pemilu NovemberJumlah populasi Muslim di AS kurang dari dua persen. Tetapi, seperti dilaporkan wartawan VOA Kane Farabaugh, pengaruh Muslim dalam pemilu AS semakin meningkat, antara lain didorong oleh kekhawatiran akan perang yang berlanjut antara Israel dan Hamas.
Baca lebih lajut »

Vance dan Walz Berhadapan dalam Debat Calon Wakil Presiden Amerika SerikatVance dan Walz Berhadapan dalam Debat Calon Wakil Presiden Amerika SerikatCalon wakil presiden Tim Walz dari Partai Demokrat dan JD Vance dari Partai Republik bertemu untuk debat wakil presiden pertama dan satu-satunya dalam pemilu 2024 ini.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 22:07:02