Kebijakan pemerintah untuk menghentikan pasokan LPG 3 kg ke pengecer dan mengubahnya menjadi pangkalan LPG menuai antrean panjang masyarakat. Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, mengakui adanya isu ini dan memastikan pemerintah terus memantau progres kebijakan tersebut agar tidak berdampak negatif pada masyarakat. Ia menekankan bahwa proses transformasi pengecer menjadi pangkalan relatif mudah karena pemerintah akan memberikan izin perizinan yang diperlukan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui adanya antrean panjang masyarakat yang ingin membeli LPG 3 kilogram (kg). Antrean ini muncul akibat kebijakan pemerintah yang menghentikan pasokan LPG 3 kg ke pengecer. Kebijakan ini bertujuan untuk mengubah peran pengecer menjadi pangkalan LPG agar dapat lebih efektif dalam mengendalikan harga dan memastikan distribusi yang lebih adil.
Bahlil menyampaikan bahwa pemerintah terus memantau progres kebijakan ini dan berupaya agar tidak terjadi antrean panjang di lapangan. Menurutnya, proses transformasi pengecer menjadi pangkalan LPG relatif mudah karena pemerintah akan memberikan izin perizinan yang diperlukan. Bahlil menilai, pengecer yang menolak untuk menjadi pangkalan justru menimbulkan pertanyaan. Ia menuturkan, kebijakan ini dirancang untuk mengendalikan harga jual LPG 3 kg agar tidak melambung tinggi, bahkan lebih mahal dibandingkan harga resmi di agen maupun pangkalan Pertamina. Bahlil menjamin bahwa LPG 3 kg tidak akan langka, hanya saja jarak tempuh masyarakat untuk mendapatkannya menjadi lebih jauh karena jumlah pangkalan yang lebih sedikit. Bahlil juga mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan bahwa harga LPG 3 kg yang dijual oleh pengecer mencapai Rp 4.000-Rp 5.000 lebih mahal per tabung dibandingkan harga resmi dari pangkalan Pertamina. Ia menjelaskan bahwa subsidi LPG per kg mencapai Rp 12 ribu, sehingga untuk tabung 3 kg seharga sekitar Rp 36 ribu. Laporan yang masuk ke pemerintah menunjukkan adanya potensi penyelewengan subsidi LPG karena terdapat kelompok orang yang membeli LPG dalam jumlah yang tidak wajar. Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dan memastikan subsidi LPG tepat sasaran.
LPG Pengecer Pangkalan Antrean Subsidi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Imbas Pengecer Lenyap, Antrean Warga Beli Gas LPG 3 Kg Mengular!Dihentikannya izin distribusi LPG 3 kg melalui pengecer membuat antrean panjang di agen resmi LPG Pertamina.
Baca lebih lajut »
Jadi Destinasi Wisata Baru, Rumah Jokowi di Solo Diserbu saat Libur Panjang: Antrean Panjang!Dari foto yang beredar, terlihat antrean panjang masyarakat yang datang dari berbagai daerah untuk berfoto dan bersalaman.
Baca lebih lajut »
Menteri ESDM Awasi Penghapusan Pengecer LPG 3kgMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terus mengawasi penghapusan pengecer Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) yang berlaku mulai 1 Februari 2025. Penghapusan ini menyebabkan antrean panjang di sejumlah pangkalan resmi LPG. Bahlil menginstruksikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) untuk mengeluarkan surat yang dapat memudahkan pengecer menjadi pangkalan LPG 3 kg. Kementerian ESDM juga tengah mengkaji besaran biaya yang dibutuhkan pengecer untuk menjadi pangkalan resmi.
Baca lebih lajut »
Antrean pembelian LPG 3 kilogram bersubsidi di sejumlah kotaAntrean pembelian LPG 3 kilogram bersubsidi di sejumlah kota. Warga membeli gas elpji 3 kilogram bersubsidi di salah satu pangkalan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin ...
Baca lebih lajut »
Biang Kerok Aturan Bahlil, Wong Cilik Susah Payah Beli LPG 3 KgWarga yang biasa membeli gas melon di warung-warung kecil kini harus bersusah payah mencari pangkalan yang masih memiliki stok.
Baca lebih lajut »
Bahlil Akui Ada Pembatasan Pembelian Gas LPG 3 KilogramJPNN.com : Masyarakat kebingungan karena Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogramn tersebut menjadi sulit didapat di pangkalan, agen, dan pengecer.
Baca lebih lajut »