Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta BPBD untuk tidak lagi menambah atau membeli pengeras suara (toa).
early warning system
-nya gunakan WhatsApp, masjid, sama tempat yang ada speaker. Toa ini sudah telanjur ada, ya sudah dipakai. Tapi tidak usah ditambah, lalu bangunnya sistem, jangan bangun toa seperti ini," ucap Anies dalam video rekaman rapat pimpinan.Menurut dia, berdasarkan fungsinya kurang tepat karena toa diperuntukkan bagi peringatan tsunami."Ini adalah cara promosi paling bagus, hibah dulu habis itu pengadaan. Dan strategi mereka sukses lalu kita belanja terus ke Jepang.
Namun, untuk penggunaan saat banjir Anies menyarankan untuk tak lagi ditambah. Selain itu Anies bilang saat memeriksa langsung ke lokasi ternyata banyak alat tidak berfungsi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPBD Keluarkan Peringatan Dini Hujan Disertai Angin Kencang di JakartaPeringatan dini ini bersumber dari BMKG, agar masyarakat lebih waspada dan mempersiapkan diri.
Baca lebih lajut »
BPBD DKI Ingatkan Potensi Hujan Angin Dua Hari ke DepanBPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini atas potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 7-8 Agustus 2020.
Baca lebih lajut »
BPBD DKI Keluarkan Peringatan Hujan Angin 2 Hari ke Depan |Republika OnlinePeringatan dini ini bersumber dari BMKG agar masyarakat lebih waspada.
Baca lebih lajut »
Anies Laporkan Perekonomian Jakarta Turun 8,22 Persen |Republika OnlineAnies yakin perekonomian di Jakarta bisa pulih jika pandemi bisa dikendalikan.
Baca lebih lajut »
Jakarta Dinilai Provinsi Paling Demokratis, Anies Baswedan: AlhamdulillahGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, indeks demokrasi Indonesia (IDI) provinsi DKI memperoleh capaian tertinggi pada 2019.
Baca lebih lajut »