Protokol Covid-19 yang pertama adalah saat pemotongan hewan kurban hanya bisa dihadiri oleh panitia kurban yang dibatasi jumlahnya.
Ia menyebutkan, umat muslim di DKI Jakarta dan di seluruh dunia bakal merayakan Idul Adha yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya."Nah pengalaman Jakarta pada tahun ini akan berbeda karena kita semua tahu ada kondisi Covid. Karena itu saya mengimbau kepada semua agarbukan saja mengikuti syariat Islam tapi juga mengikuti protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19," ucap Anies.
Kedua, masyarakat yang tahun ini membeli hewan kurban agar tidak hadir langsung di lokasi pemotongan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anies Larang Warga Datang ke Lokasi Pemotongan Kurban'Pemotongan hewan kurban hanya dihadiri panitia kurban yang dibatasi jumlahnya. Sebisa mungkin jangan sampai ada kerumunan apalagi padat.'
Baca lebih lajut »
Anies: Peningkatan Kasus Covid-19 Sejalan Peningkatan Aktivitas WargaGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ada tren peningkatan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir.
Baca lebih lajut »
Anies: Perkantoran dan komunitas warga rawan penyebaran COVID-19Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan perkantoran dan komunitas warga menjadi lokasi rawan untuk penyebaran virus SAR-CoV-2 (COVID-19) di Ibu ...
Baca lebih lajut »
Anies Klaim Kepadatan Warga di Sudirman-Thamrin Sudah TeruraiGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kepadatan warga yang berolahraga di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin telah terurai semenjak Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) ditiadakan dari kawasan itu.
Baca lebih lajut »
Anies: Positivity Rate DKI Lebih Rendah dari Rata-rata NasionalAnies Baswedan mengatakan angka positivity rate hasil tes positif Covid-19 lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Baca lebih lajut »
Anies: Tes Covid-19 di DKI Hampir 10 Ribu Spesimen per Hari |Republika OnlineJakarta sudah melewati standar jumlah tes dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
Baca lebih lajut »