Anies Baswedan menyebut justru tokoh-tokoh agama yang lebih peduli dan sering menyuarakan isu kemiskinan ketimbang kampus.
Anies menilai tokoh agama di Indonesia kerap mengangkat isu-isu seperti kemiskinan, ketimpangan, hingga ketidakadilan.
Oleh karenanya, Anies pun mengusulkan kepada dosen dan mahasiswa agar sering menyuarakan isu kemiskinan dan ketimpangan.Di kesempatan yang sama, Anies juga mengkritik penerapan UU ITE. Menurutnya, UU ITE kini cenderung dipakai untuk membungkam ekspresi. "Kasihan, lapor bengkel bermasalah saja bisa disebut pencemaran nama baik, padahal pelayanan bengkel bukan pelayanan pemerintah," ujarnya.
Pada hari ini, Anies mengisi kuliah kebangsaan mengisi kuliah kebangsaan bertajuk 'Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan' di FISIP UI.Selain Anies, FISIP UI juga turut mengundang dua bakal capres lain, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketiganya dinilai sebagai tokoh yang pandangan-pandangannya penting untuk didengar dan didiskusikan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anies Jawab Tantangan BEM UI, Jadi yang Pertama Hadir di KampusBakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan menghadiri kuliah kebangsaan yang digelar di Universitas Indonesia (UI), Selasa (29/8/2023).
Baca lebih lajut »
Setelah Anies, Giliran Ganjar Akan Bicara di Kampus UI 11 SeptemberDekan FISIP UI mengatakan usai Anies pada Senin ini, giliran Ganjar akan memberi kuliah kebangsaan pada 11 September. Lalu Prabowo kemungkinan akhir September.
Baca lebih lajut »
Pelatih Timnas Putri Spanyol Kini Ikut Kritik Luis Rubiales!Pelatih Timnas Putri Spanyol Jorge Vilda akhirnya juga ikut menyerang Presiden RFEF Luis Rubiales. Ini sebagai imbas dirinya ditinggal staf dan pemain.
Baca lebih lajut »
Anies Soroti Ketakutan Warga di Balik Kritik Negeri Konoha dan WakandaAnies Baswedan menyoroti kualitas demokrasi di Indonesia yang belum matang, tercermin dari ketakutan masyarakat untuk terbuka mengkritik pemerintah.
Baca lebih lajut »