Anies: Kami di Jakarta Tidak akan Menambah atau Mengurangi Data Pandemi Covid-19
Menurut dia pandemi tidak mungkin diselesaikan tanpa adanya kejujuran.
Oleh karena itu, menurutnya, Pemprov DKI selalu transparan dan jujur dalam menyampaikan data terkait pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Anies dalam diskusi peluncuran buku"Negara Bangsa di Persimpangan Jalan", Sabtu ."Kami di DKI Jakarta misalnya dari awal tidak akan menambah data tidak akan mengurangi, yang sedang bermasalah sampaikan bermasalah, yang sudah baik sampaikan baik apa adanya. Transparansi jadi kunci," kata Anies.Anies menyampaikan hal tersebut saat menilai buku"Negara Bangsa di Persimpangan Jalan" yang ditulis Budiman Tanuredjo.
Menurut Anies, buku yang berisi kumpulan kolom tulisan politik dan hukum Budiman tersebut ditulis secara konsisten, layaknya catatan rutin pemeriksaan kesehatan dan kewarasan bangsa.Karena merupakan tester, kata Anies, isi tulisan harus menjaga objektivitas dan konsistensi."Karena dia tester, dia harus objektif, harus jujur. Kalau rutin check up, enggak Jujur, enggak ada gunanya, dan kejujuran ini yang dijaga," pungkasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anies Pastikan Jakarta Tak Pernah Manipulasi Data Covid-19Anies menekankan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak awal pandemi hingga saat ini tidak pernah memanipulasi data. Sebab, ia menyadari kejujuran adalah kunci penanganan pandemi Covid-19. | Megapolitan
Baca lebih lajut »
Anies Sebut Tenaga Kesehatan di Jakarta Divaksin Moderna untuk Dosis 3Anies mengatakan vaksinasi dosis 3 untuk tenaga kesehatan di Jakarta sudah mulai dilakukan pada 24 Juli lalu.
Baca lebih lajut »
Anies Jamin Fasilitas Penyimpanan Vaksin di Jakarta MemadaiGubernur DKI Anies Baswedan mengatakan vaksin yang diterima Pemprov DKI disimpan dalam fasilitas yang memadai sebelum didistribusikan.
Baca lebih lajut »
Prihatin Banyak Vaksin yang Tidak Digunakan, PBB: Kami Dapat Bantu Jika Pemerintah AS Meminta - Tribunnews.comProgram berbagi vaksin COVAX yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini telah mengirimkan 186,2 juta dosis ke 138 negara.
Baca lebih lajut »