Angka Kelahiran Rendah, Dokter di Korsel Enggan Jadi Spesialis Anak

Indonesia Berita Berita

Angka Kelahiran Rendah, Dokter di Korsel Enggan Jadi Spesialis Anak
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 49 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 51%

Korsel krisis Dokter spesialis anak!

menderita kekurangan dokter anak, sebagian karena tingkat kelahiran terendah di dunia dan semakin menjadi faktor di belakangnya, membuat rumah sakit tidak dapat mengisi layanan anak dan meningkatkan risiko kesehatan anak-anak.

Menurut Seoul Institute, sebuah lembaga riset administrasi publik, Jumlah klinik anak dan rumah sakit di ibu kota turun 12,5% selama lima tahun hingga 2022, menjadi hanya 456. Selama periode yang sama, jumlah klinik psikiatri meningkat 76,8%, sementara pusat anestesiologi mengalami peningkatan 41,2%.Akar masalahnya adalah tingkat kelahiran yang turun menjadi 0,78 pada tahun 2022. Itu adalah jumlah rata-rata bayi yang diharapkan per wanita.

Menurut data kementerian, rumah sakit hanya mampu mengamankan layanan 16,3% dari dokter anak yang mereka cari pada semester pertama tahun ini, turun dari 97,4% pada tahun 2013.Reuters melaporkan, suatu pagi baru-baru ini, ruang tunggu di sebuah rumah sakit di pinggiran Seoul dipenuhi dengan puluhan anak, banyak yang menggunakan infus.

"Kami harus menunggu dua minggu," kata Lee Bo-mi, seorang ibu berusia 35 tahun dengan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang sakit, di Rumah Sakit Anak Sehat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

SINDOnews /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Korsel Minim Dokter Anak, Warganya Makin Enggan Punya KeturunanKorsel Minim Dokter Anak, Warganya Makin Enggan Punya KeturunanKorea Selatan kekurangan dokter anak di tengah anjloknya angka kelahiran. Ini membuat para orang tua harus menunggu 2 minggu agar anaknya bisa berobat.
Baca lebih lajut »

Alasan China dan Korsel Khawatir Jepang Buang Limbah PLTN Fukushima ke LautAlasan China dan Korsel Khawatir Jepang Buang Limbah PLTN Fukushima ke LautMeski IAEA memberi lampu hijau bagi Jepang untuk membuang limbah PLTN Fukushima ke laut, negara-negara tetangga tetap menyampaikan kekhawatiran.
Baca lebih lajut »

Prabowo akan Koordinasi Kemenku buat Lunasi Utang Pengembangan Pesawat Tempur KF-21 dengan KorselPrabowo akan Koordinasi Kemenku buat Lunasi Utang Pengembangan Pesawat Tempur KF-21 dengan KorselMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan dalam waktu dekat utang Indonesia dengan Korsel dalam pengembangan pesawat tempur KF-21 akan diselesaikan.
Baca lebih lajut »

Prabowo Janji Selesaikan Tunggakan Utang Pembelian Pesawat Tempur Buatan KorselPrabowo Janji Selesaikan Tunggakan Utang Pembelian Pesawat Tempur Buatan KorselPrabowo berencana mengupayakan adanya sinkronisasi antara proyek-proyek pembuatan pesawat tempur yang merupakan ranah Kementerian Pertahanan dengan pengaturan anggaran yang menjadi kewenangan Kementerian Keuangan.
Baca lebih lajut »

Potret Korsel Panic Buying Gegara Jepang, Barang Ini Hilang - Foto 1Potret Korsel Panic Buying Gegara Jepang, Barang Ini Hilang - Foto 1Koresel panic buying karena Jepang. Ini karena rencana Tokyo melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton air ke Samudera Pasifik pembangkit nuklir Fukushima. - Foto 1
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 16:28:05