Novita Hardini, SE., ME., seorang anggota DPR RI, menolak kebijakan yang dianggapnya akan menghambat akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas dan berpotensi merugikan dalam jangka panjang. Ia menekankan bahwa sekolah berstandar internasional dapat menjadi tolak ukur dan motivasi bagi sekolah nasional untuk meningkatkan kualitasnya. Novita juga menyoroti bahwa banyak orang tua yang rela berkorban demi pendidikan anak mereka di sekolah internasional, terlepas dari status ekonomi mereka. Ia khawatir kebijakan tersebut akan memperlebar jurang akses pendidikan berkualitas dan menambah beban biaya operasional sekolah.
Anggota DPR RI, Novita Hardini, SE., ME., menolak kebijakan tersebut karena dinilai akan menghambat akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas dan berpotensi membawa dampak jangka panjang yang merugikan.Menurut Novita, sekolah berstandar internasional adalah sarana pendidikan berstandar global yang dapat menjadi tolak ukur sekaligus motivasi bagi sekolah nasional untuk berbenah dalam aspek pembelajaran, budaya sekolah, kurikulum, moral dan etika murid serta keterampilan tenaga pengajar.
Kebijakan ini dinilai Novita akan memperlebar jurang akses pendidikan berkualitas di dalam negeri. Sekolah berstandar internasional akan semakin sulit dijangkau, terutama oleh anak-anak Indonesia. Lebih jauh lagi, Novita menyoroti dua dampak besar yang akan timbul: Begal beraksi di Jalan Bangun Nusa, Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Bermodalkan senjata tajam jenis samurai, pelaku menggasak satu unit motor serta barang berharga milik korbannya.
Viral perbedaan pandangan antara dua Gus Miftah dan Ustadz Abdul Somad terkait hukum mengucapkan selamat Natal. Berikut isi video viral tersebut. Tak lagi menyembunyikan fakta, Shin Tae-yong akhirnya kini berani jujur tentang peluang Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026, tak disangka katanya...
EDUCATION POLICY ACCESS INTERNATIONAL SCHOOLS COST
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Demonstrasi di DPR, Pencinta Hewan Kritik Anggota Baleg yang Tak Ilmiah Tolak AturanJPNN.com : Puluhan aktivis dari DMFI dan sejumlah pencinta hewan berdemonstrasi di depan Gedung DPR. Apa isunya?
Baca lebih lajut »
Menperin Tolak Proposal Investasi Apple, Anggota DPR Bandingkan dengan Vietnam'Saya mendukung penuh langkah Menperin Agus Gumiwang yang dengan tegas menolak proposal investasi Apple yang belum memenuhi aspek keadilan,' kata Ilham.
Baca lebih lajut »
Anggota Komisi III DPR Tolak Wacana Polri di Bawah Kemendagri: Tak Perlu Ulang Masa LaluAboe Bakar Alhabsyi mengatakan menempatkan Polri di bawah Kemendagri justru berpotensi menciptakan intervensi politik lebih besar.
Baca lebih lajut »
Anggota Komisi III DPR RI Tolak Wacana Mengembalikan Polri ke Bawah KemendagriAnggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al-Habsyi menolak wacana mengembalikan Polri di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan menyebut itu sebagai kemunduran besar dalam reformasi Polri.
Baca lebih lajut »
Anggota Komisi III DPR RI Tolak Wacana Kembali Polri di Bawah Kementerian Dalam NegeriAnggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Al Habsy menolak gagasan mengembalikan Polri ke bawah kendali Kementerian Dalam Negeri, menyebutnya sebagai kemunduran dalam reformasi Polri.
Baca lebih lajut »
MKD Menerobos Imunitas Anggota DPR Terkait Informasi HoaksHabiburokhman, anggota MKD, menyampaikan bahwa anggota DPR yang dianggap menyampaikan informasi tidak tepat atau hoaks akan diperiksa dalam MKD, meski secara hukum anggota DPR mempunyai imunitas.
Baca lebih lajut »