Maman melihat banyak fenomena oknum pendakwah yang hanya bermodalkan atribut keagamaan.
Menanggapi hal ini, Maman mempertanyakan kualitas pendakwah yang menurutnya perlu diperhatikan kembali.
Maman menambahkan bahwa seorang pendakwah harus dilandasi dengan pemikiran rasional berdasarkan fakta. Dalam hal ini, ia menyerukan pentingnya literasi untuk diamalkan.“Ilmu agama adalah bagian terpenting dari agama, bukan ritualnya,” ujar .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapan Gus Baha tentang Kasus Gus Miftah: Kalau Saya Gus AsliKarena menjadi viral, masalah Gus Miftah ini ditanyakan ke Gus Baha
Baca lebih lajut »
Gus Baha Tanggapi Soal Gelar 'Gus': Saya Jelas Gus yang AsliBelakangan ini, gelar “Gus” menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Kontroversi ini dipicu oleh Gus Miftah, yang dianggap menyampaikan guyonan tidak pantas.
Baca lebih lajut »
Tanggapi Viral Hinaan Gus Miftah, Gus Baha Saya Gus Asli, Bukan NaturalisasiHanya saja Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren demikian pula kakek-kakeknya
Baca lebih lajut »
Bukan Anak Kyai, Gus Miftah Pernah di-Kick dari Grup WhatsApp Para GusGus Miftah curhat pernah dikeluarkan dari grup para Gus, karena dianggap tak pantas menjadi Gus.
Baca lebih lajut »
Gelar Mentereng Gus Arifin, Pendakwah yang Semprot Gus Iqdam dan Gus MiftahMenilik profil dan gelar pendidikan menarik dari Gus Arifin.
Baca lebih lajut »
Gus Arifin Kritik Gus Iqdam dan Gus MiftahGus Arifin, seorang dai dan pendiri Agus Arifin Institute, mengkritik Gus Iqdam dan Gus Miftah. Ia kecewa dengan dukungan Gus Iqdam terhadap Gus Miftah, khususnya karena dakwah Gus Miftah yang kontroversial. Gus Arifin juga mengkritik adab Gus Iqdam saat mengendarai motor.
Baca lebih lajut »