Rusia membutuhkan dana yang besar untuk operasi militernya di Ukraina.
Tak tanggung-tanggung, anggaran untuk stimulus ekonomi terkait hal tersebut mencapai 8 triliun rubel atau sekitar Rp 1.769 triliun.
Adapun, langkah-langkah itu akan menghabiskan anggaran federal sekitar 600 miliar rubel tahun ini dan sekitar 1 triliun rubel pada 2023. Siluanov juga berupaya terus mempertahankan kontrol modal dan pembekuan aset untuk investor asing dari negara-negara"tidak bersahabat" yang diberlakukan Moskow sebagai tanggapan terhadap sanksi Barat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sergey Lavrov : Negara Barat Telah Nyatakan Perang Total Memusuhi Rusia - Tribunnews.comMenlu Rusia Sergey Lavrov menyatakan dunia barat telah menyatakan perang total ke Rusia, lewat berbagai instrumen yang mereka miliki.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia-Ukraina Makan Korban Baru: Arab Saudi?Perang Rusia dan Ukraina tidak hanya membuat bencana di wilayah konflik saja. Namun berimplikasi ke dunia.
Baca lebih lajut »
Bencana Kelaparan Mengancam Dunia di Tengah Perang Rusia-UkrainaPerang Rusia-Ukraina dan rentetan sanksi Barat terhadap Rusia telah mengganggu pasokan pupuk, gandum dan komoditas lain dari kedua negara itu. Harga energi dan pangan pun melonjak. Dunia menghadapi ancaman kelaparan. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Rusia Tuding Ukraina Tak Ingin Akhiri Perang, Zelenskyy Serang Balik, KerasUpaya perdamaian menemui jalan buntu. Rusia menuding Ukraina tak ingin mengakhiri perang, Presiden Zelenskyy tuding balik, keras RUSIA
Baca lebih lajut »
Putin Turun Gunung Temui Tentara Rusia yang Perang di UkrainaPresiden Vladimir Putin dilaporkan melakukan kunjungan kerja untuk melihat tentaranya yang terluka akibat perang Rusia di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Raja Salman Teriak, Arab Jadi 'Korban' Perang Rusia-UkrainaArab Saudi mulai buka suara terkait kekhawatirannya pasca perang Rusia-Ukraina.
Baca lebih lajut »