Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menganalisis penyebab Cina belum mengalami resesi ekonomi.
TEMPO.CO, Jakarta - Padahal, Negeri Tirai Bambu adalah yang pertama mengalami hantaman Covid-19 dan sempat mengacaukan rantai pasok dunia. Cina pun, kata Faisal, adalah negara pengekspor terbesar di dunia dan pengimpor terbesar kedua di level global. 'Sedemikian hebatnya Cina dalam perdagangan dunia, namun peranan ekspor dan impor dalam PDB-nya relatif sangat kecil,' ujar dia dalam tulisannya di faisalbasri.com, Sabtu, 18 Juli 2020.
Ia mengatakan beberapa negara di ASEAN lebih terpukul ekonominya ketimbang Indonesia. Malaysia dan Thailand, misalnya, diprediksi mengalami kontraksi karena peranan perdagangan luar negerinya relatif tinggi dan jauh lebih tinggi dari Indonesia tetapi jauh lebih rendah dari Singapura. Peranan ekspor dan impor di Malaysia masing-masing 65 peren dan 58 persen; sedangkan di Thailand 60 persen dan 51 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Liverpool Maunya Rp 421 Miliar, Bayern Bertahan di Rp 674 MiliarKesepakatan soal harga transfer belum sesuai, mungkinkah Thiago Alcantara segera bergabung dengan juara Liga Premier Liverpool? Liverpool
Baca lebih lajut »
Thiago Alcantara akan Merapat ke Liverpool |Republika OnlineLiverpool dan Muenchen belum bersepakat soal harga transfer Alcantara.
Baca lebih lajut »
Ancaman Resesi di Depan Mata, Masyarakat Harus Ngapain?Singapura resesi baru-baru ini. Indonesia, sebagai negara tetangga pun dihantui resesi ekonomi akibat pandemi virus Corona. Kita harus apa? ResesiEkonomi via detikfinance
Baca lebih lajut »
Tip Siapkan Dana Darurat Hadapi Resesi EkonomiAncaman resesi ekonomi Indonesia sudah di depan mata. Berikut tip untuk menyiapkan dana darurat jelang resesi ekonomi.
Baca lebih lajut »
4 Strategi Gubernur BI Agar Indonesia Terhindar dari ResesiGubernur BI Perry Warjiyo memaparkan setidaknya empat strategi agar Indonesia terhindar dari jurang resesi.
Baca lebih lajut »