Analis memperkirakan kenaikan harga emas pada 2025 tidak seagresif tahun 2024. Ada beberapa sentimen yang memengaruhinya.
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas mengalami kontraksi selama beberapa pekan terakhir. Analis mata uang dan komoditas, Lukman Leongarga mengatakan, harga emas akan mengalami penurunan namun tetap terbatas. Pasalnya, permintaan fisik oleh bank-bank sentral dunia terutama dari Cina masih tetap kuat. “Harga emas diperkirakan akan berkisar US$ 2600-2700 hingga akhir tahun ini,” kata Lukman kepada Tempo, Selasa 18 November 2024.
“Domestic economy-nya akan diperbaiki, orang akan mulai mengurangi proporsi safe haven ,” kata Darma di Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024. Menurutnya, orang mulai kembali melirik pasar modal di AS. Hal itu ditandai dengan kenaikan beberapa indeks pasar saham seperti Dow Jones hingga S&P usai politikus Partai Republik tersebut menang dalam perhitungan suara. Di sisi lain, harga emas dunia juga tampak terkoreksi. Spot emas dunia yang sempat menyentuh US$ 2.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BMKG Umumkan Prediksi Iklim 2025, Tahun Depan Lebih PanasBerdasarkan Pandangan Iklim 2025 dari BMKG, tahun depan akan ada kenaikan suhu 0,3 hingga 0,6 °C, khususnya bulan Mei sampai Juli 2025.
Baca lebih lajut »
Analis prediksi efek Trump ke IHSG bakal lebih cepat dari periode laluAnalis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan memprediksi tekanan dari terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ...
Baca lebih lajut »
Analis prediksi wondr by BNI bakal jadi motor pertumbuhan bisnis BNIAnalis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis memprediksi aplikasi perbankan digital wondr by BNI akan menjadi motor pertumbuhan bisnis PT Bank Negara Indonesia ...
Baca lebih lajut »
Analis Prediksi IHSG Menguat Tipis, Intip Rekomendasi Saham PilihanIHSG diproyeksi masih berpeluang melonjak di awal pembukaan pasar pada perdagangan, Selasa. Pergerakan indeks melanjutkan penguatan yang terjadi kemarin. Simak ulasannya!
Baca lebih lajut »
Rupiah Menguat ke Rp15.857 per Dolar AS, Analis Prediksi Terus Menguat Dampak Suku Bunga BIMenurut Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, pelaku pasar domestik sedang mencermati keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh BI pada Rabu mendatang.
Baca lebih lajut »
Analis Prediksi Saham Tambang Ini Makin MoncerPeta bisnis PT Timah menunjukkan potensi besar meski ada isu internal. Analis optimistis saham TINS bisa jadi investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Baca lebih lajut »