Anak Muda Tak Lagi Bangga jadi Tentara, Akankah Robot Menggantikan?

Sorotan Manca Berita

Anak Muda Tak Lagi Bangga jadi Tentara, Akankah Robot Menggantikan?
PerangTentaraKrisis Pasukan
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 204 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 106%
  • Publisher: 70%

Saat ini berbagai negara kesulitan merekrut tentara. Anak-anak muda semakin tidak berminat masuk militer. Akankah pasukan robot jadi tentara di masa depan?

Alasan keengganan anak muda jadi tentara beragam. Mulai dari tak suka perang, agama, hingga tingginya gangguan kesehatan mental, kasus seksisme dan perundungan di militer. Alasan penting lainnya, rendahnya gaji dan lunturnya patriotisme.

Pada 2023, Kantor berita Inggris BBC melaporkan, setidaknya ada 650.000 pemuda usia Wamil Ukraina melarikan diri dari negaranya. Mereka rela bertaruh nyawa jalan kaki dan berenang menyeberangi Sungai Tisza untuk menyusup ke Romania. Banyak di antaranya ditemukan tewas di sungai itu. Guna menambah pasukan, pada April 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menurunkan usia Wamil dari sebelumnya 27 tahun menjadi 25 tahun.

Mahkamah Agung Israel telah menerapkan Wamil bagi kaum muda Yahudi ultra-Ortodoks pada 2024 ini. Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan ia mengirimkan surat perintah Wamil ke 7.000 orang. Tapi hanya 230 orang yang datang. Jangankan di negara yang perang, negara damai pun kini mulai kesulitan merekrut anak muda jadi tentara. Angkatan Pertahanan Australia hanya memperoleh 80 persen dari kebutuhan 69.000 personel militer baru.

Dari sisi kultur, adalah turunnya minat generasi Z untuk mengidentifikasi diri dengan negaranya atau turunnya patriotisme. Selain itu, karier militer dapat mengganggu kesejahteraan psikologis. Penurunan ukuran pasukan aktif mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan jika cadangan besar. Namun, rekrutmen di komponen cadangan bahkan lebih parah. Garda Nasional dan Cadangan AS susut sejak 2020.

Media Inggris The Guardian melaporkan, Januari 2024 lalu, Jenderal Sir Patrick Sanders, kepala staf umum militer Inggris saat itu memperingatkan, bahwa cadangan sangat tipis sehingga Inggris mungkin perlu melatih warga sipil jadi tentara untuk memperkuat andai saja perang meletus tiba-tiba.

Kendati demikian, banyak negara telah berinvestasi untuk pengembangannya. Media Al-Jazeera melaporkan, negara-negara itu antara lain AS, China, Inggris, India, Iran, Israel, Korea Selatan, Rusia, dan Turki. Militer Ukraina juga berencana mengerahkan robot melawan Rusia pada 2025."Tahun ini juga akan menjadi tahun sistem darat tanpa awak," kata Menteri Industri Strategis Ukraina, Oleksandr Kamyshin, saat berada di Washington, AS, pada Juli 2024.

Alasan keengganan anak muda jadi tentara beragam. Mulai dari tak suka perang, agama, hingga tingginya gangguan kesehatan mental, kasus seksisme dan perundungan di militer. Alasan penting lainnya, rendahnya gaji dan lunturnya patriotisme. Pada 2023, Kantor berita Inggris BBC melaporkan, setidaknya ada 650.000 pemuda usia Wamil Ukraina melarikan diri dari negaranya. Mereka rela bertaruh nyawa jalan kaki dan berenang menyeberangi Sungai Tisza untuk menyusup ke Romania. Banyak di antaranya ditemukan tewas di sungai itu.

Guna menambah pasukan, pada April 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menurunkan usia Wamil dari sebelumnya 27 tahun menjadi 25 tahun. Mahkamah Agung Israel telah menerapkan Wamil bagi kaum muda Yahudi ultra-Ortodoks pada 2024 ini. Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan ia mengirimkan surat perintah Wamil ke 7.000 orang. Tapi hanya 230 orang yang datang.

Jangankan di negara yang perang, negara damai pun kini mulai kesulitan merekrut anak muda jadi tentara. Angkatan Pertahanan Australia hanya memperoleh 80 persen dari kebutuhan 69.000 personel militer baru. Dari sisi kultur, adalah turunnya minat generasi Z untuk mengidentifikasi diri dengan negaranya atau turunnya patriotisme. Selain itu, karier militer dapat mengganggu kesejahteraan psikologis.

Penurunan ukuran pasukan aktif mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan jika cadangan besar. Namun, rekrutmen di komponen cadangan bahkan lebih parah. Garda Nasional dan Cadangan AS susut sejak 2020. Media Inggris The Guardian melaporkan, Januari 2024 lalu, Jenderal Sir Patrick Sanders, kepala staf umum militer Inggris saat itu memperingatkan, bahwa cadangan sangat tipis sehingga Inggris mungkin perlu melatih warga sipil jadi tentara untuk memperkuat andai saja perang meletus tiba-tiba.

Kendati demikian, banyak negara telah berinvestasi untuk pengembangannya. Media Al-Jazeera melaporkan, negara-negara itu antara lain AS, China, Inggris, India, Iran, Israel, Korea Selatan, Rusia, dan Turki.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Perang Tentara Krisis Pasukan Robot Tentara Akal Imitasi AI Kecerdasan Buatan AI

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Politik Anak Muda atau Anak Muda Berpolitik?Politik Anak Muda atau Anak Muda Berpolitik?ADA dua pendekatan berbeda dalam partisipasi politik anak muda. Yaitu politik anak muda yang berfokus pada idealisme murni, serta anak
Baca lebih lajut »

Ratusan Anak Muda Deklarasikan Gerakan Jateng Muda untuk Menangkan Ahmad Luthfi- Taj YasinRatusan Anak Muda Deklarasikan Gerakan Jateng Muda untuk Menangkan Ahmad Luthfi- Taj YasinRelawan Jateng Muda akan bergerak memenangkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Baca lebih lajut »

Anak Muda Jakarta Butuh Ruang Hijau, Jakarta Awet Muda Ingatkan Pilih Paslon KapabelAnak Muda Jakarta Butuh Ruang Hijau, Jakarta Awet Muda Ingatkan Pilih Paslon KapabelJPNN.com : Jakarta Awet Muda sebagai bagian dari Relawan Kerja (RK) Ecosystem menekankan pentingnya ruang hijau sebagai bagian dari gaya hidup sehat bagi war
Baca lebih lajut »

Jakarta Awet Muda Ungkap Alasan Dukung RK-Suswono: Punya Banyak Program untuk Anak MudaJakarta Awet Muda Ungkap Alasan Dukung RK-Suswono: Punya Banyak Program untuk Anak MudaJPNN.com : Arief Rosyid Hasan mengatakan dukungan penuh Jakarta Awet Muda untuk pasangan RIDO didorong oleh visi mereka yang mengutamakan ruang bagi kreati...
Baca lebih lajut »

Misi KOI Sebarkan Semangat Olympism sampai ke Anak-anak MudaMisi KOI Sebarkan Semangat Olympism sampai ke Anak-anak MudaKOI berharap Indonesia lebih banyak mencetak Olympian di masa mendatang. Maka mereka mulai menggelorakan semangat olympism ke anak-anak muda.
Baca lebih lajut »

Gerakan Mengawal Demokrasi Jawa TengahGerakan Mengawal Demokrasi Jawa TengahPentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 11:17:09