Anak Muda dan Kekerasan, Sebuah Isu Kesehatan Masyarakat Global

Indonesia Berita Berita

Anak Muda dan Kekerasan, Sebuah Isu Kesehatan Masyarakat Global
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 63 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 70%

Anak muda urban rentan terlibat perkelahian, perundungan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan. WHO melabelinya sebagai isu kesehatan publik yang butuh diatasi dengan pendekatan multidimensi & mengikis kesenjangan. CatatanUrban neli_triana AdadiKompas

Tawuran, begal, ”klitih”, sampai kekerasan seksual yang dilakukan anak muda dengan korban seumuran mereka mengusik nurani dan rasa aman masyarakat. Selain terbit rasa takut, muncul pula gemas, marah, juga rasa tak berdaya melihat kejahatan laksana yo-yo itu. Rupa-rupa kejahatan anak muda terkadang berlangsung beruntut, lalu menurun intensitasnya untuk kemudian marak kembali. Naik-turun itu terus berulang, seperti permainan yo-yo.

Meskipun didominasi kaum muda laki-laki, perempuan muda bukan berarti lebih aman. Menurut WHO, ada studi yang menyatakan pengalaman seksual pertama pada 3-24 persen perempuan muda berupa kekerasan seksual. Secara umum, setiap satu dari delapan anak muda adalah korban kekerasan seksual! Warga kota rentan menjadi pelaku kriminal karena pengaruh lingkungan terdekat di mana ia tinggal. Apalagi jika ada masalah keluarga menimpanya. Studi Glaeser dan Sacerdote kala itu menunjukkan, anak-anak dari keluarga dengan orangtua tunggal dan miskin memiliki kecenderungan besar terlibat kriminalitas di AS pada kurun 1970an-1990an. Orangtua tunggal bisa diartikan ayah dan ibu yang bercerai dan hidup terpisah, ataupun walau tinggal bersama, peran keduanya dalam keluarga tidak berfungsi baik.

Pada masa sekarang, gejala rumah tangga dengan orangtua tunggal maupun keluarga yang mengalami disfungsi telah menjalar ke perdesaan. Yang kemudian menjadi salah satu penjelasannya adalah dengan pertumbuhan kawasan perkotaan masif di sepanjang abad ke-20 dan ke-21 ini, fasilitas maupun gaya hidup urban menjalar ke hampir semua kawasan. Pengaruh baik dan buruk ketika menjadi urban pun lambat laun memapar nyaris seluruh daerah di semua penjuru Bumi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Titik Balik Persis Solo Mengukir Sejarah di Tangan Para Anak MudaTitik Balik Persis Solo Mengukir Sejarah di Tangan Para Anak MudaPersis Solo mencapai kejayaannya kembali dengan tampil di Liga 1 musim depan setelah dimiliki oleh para anak muda, yakni Kaesang Pangarep, Kevin Nugroho, dan Aga Thohir.
Baca lebih lajut »

Pengusaha Muda Jaksel Bagi-bagi Sembako, Anak Panti SemringahPengusaha Muda Jaksel Bagi-bagi Sembako, Anak Panti SemringahKetua umum BPC HIPMI Jakarta Selatan terpilih Muhammad Assad memberikan paket sembako di Panti Asuhan Annajah, Petukangan, Jakarta Selatan.
Baca lebih lajut »

Ngabuburit dan Buka Puasa di Sekolah Darurat Semeru, Anak-anak BersemangatNgabuburit dan Buka Puasa di Sekolah Darurat Semeru, Anak-anak BersemangatMoment ramadhan bagi anak-anak penyitas bencana Semeru, khususnya bagi siswa Sdn Supit Urang 3 pada tahun ini terasa cukup istimewa dan berkesan. Sebab, di tengah keprihatinan akibat bencana Semeru, mereka tetap semangat menjalankan ibadah puasa dan bersekolah.
Baca lebih lajut »

Pembawa Acara CNN Menangis saat Laporkan Kematian Anak-anak UkrainaPembawa Acara CNN Menangis saat Laporkan Kematian Anak-anak Ukraina“Ambulans membawanya ke rumah sakit, di mana anak itu meninggal,” ujar Brianna Keilar, dengan tangis yang pecah.
Baca lebih lajut »

Ibu dan 2 Anak Ditemukan Tewas di Garut, Polisi: 2 Anak Diracun, Ibu Bunuh DiriIbu dan 2 Anak Ditemukan Tewas di Garut, Polisi: 2 Anak Diracun, Ibu Bunuh DiriDari hasil olah TKP sementara, polisi mengatakan bahwa kedua anak tewas karena campuran kimia. Sementara sang ibu diduga bunuh diri.
Baca lebih lajut »

NII Cuci Otak Anak-anak, Ini Tanggapan KPAINII Cuci Otak Anak-anak, Ini Tanggapan KPAIKomisi Perlindungan Anak Indonesia melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna melakukan pendampingan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 18:37:51