Sejumlah anak muda Baduy Luar di Desa Kanekes, Banten, menjadi pemengaruh media sosial dengan jutaan pengikut. Mereka memanfaatkan platform TikTok, Instagram, dan YouTube untuk menampilkan kehidupan sehari-hari, aktivitas berladang, dan budaya Baduy, serta mendapat tawaran promosi dari berbagai jenama.
Apa fenomena baru yang muncul di masyarakat Baduy Luar di Desa Kanekes, Banten?Selain untuk eksis, bagaimana masyarakat Baduy Luar memanfaatkan teknologi untuk bisnis UMKM mereka?Bagaimana warga Baduy Luar bernegosiasi dengan aturan desa dan ekspektasi warganet?Beberapa tahun belakangan, sejumlah anak muda Baduy Luar di Desa Kanekes, Lebak, Banten, muncul sebagai pemengaruh di media sosial. Mereka menjadi tiktoker, selebgram, atau youtuber.
Kehadiran Sarti dan kawan-kawan mengikis salah satu representasi lama Baduy itu. Mereka menunjukkan sosok Baduy muda yang cantik-ganteng, melek teknologi, pintar bercerita sekaligus hidup dalam adat yang kuat di alam yang indah. Namun, perjuangan mereka berbuah manis. Banyak yang tertarik dengan jualan mereka sampai mereka punya belasan ribu pengikut di medsos. Mursid, misalnya, bisa menjual barang dagangannya sampai ke Brunei Darussalam dan Malaysia, sedangkan Sarka mengirim jualannya ke seluruh Indonesia, termasuk Papua.
Kepala Desa Kanekes sekaligus Tetua Adat Baduy, Jaro Oom, tidak keberatan Baduy Luar menggunakan platform digital untuk berdagang. Untuk bermedsos, desa mengingatkan warga agar penggunaannya tidak berbenturan dengan adat. Misalnya, mereka tidak boleh berjoget-joget sembarangan karena itu bukan tradisi Baduy atau menyebarkan rekaman acara adat sakral.
Warga Baduy Luar juga tidak melupakan kewajiban adat, yakni berladang dan menenun. Mursid menggunakan keuntungan hasil jualan agar ia bisa berladang. Ia sudah membeli tanah di luar desa untuk bercocok tanam. Sosok pemengaruh muda ini menjadi representasi baru bagi Baduy Luar di era digital. Dulu, Baduy lebih diingat orang kota sebagai laki-laki dalam baju adat yang berjalan dengan telanjang kaki. Mereka menyusuri rel kereta dari Banten ke Jakarta sambil menjajakan madu alam atau hasil kerajinan tangan. Ada citra “kuno” yang melekat pada mereka.
Mereka mempunyai banyak tantangan saat berjualan, seperti masalah sinyal dan kemampuan membaca istilah gaul di internet. “Generasi saya rata-rata belajar baca tulis secara autodidak. Saya sempat bingung dengan istilah-istilah di internet, jadi harus cari tahu di Google. Sekarang sudah terbiasa,” cerita Sarka.
Namun, Baduy Dalam dan Baduy Luar menerapkan standar toleransi pada modernitas secara berbeda. Orang Baduy tidak bersekolah, tetapi Baduy Luar boleh belajar calistung sendiri dan menggunakan ponsel pintar. Sinyal masuk di beberapa kampung, meskipun tidak semua.
BADUY TECHNOLOGY SOCIAL MEDIA INFLUENCER UMKM
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pimpinan MPR Gandeng Influencer Ajak Anak Muda Peduli Krisis IklimWakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengajak anak-anak muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Baca lebih lajut »
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa: “Konflik Gaza adalah Perang terhadap Anak-anak”Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Rabu (20/11) – yang sekaligus merupakan Hari Anak Sedunia – mengatakan bahwa perang di Gaza adalah “perang terhadap anak-anak.” Hal itu ia sampaikan saat menerima anugerah Doktor Honoris Causa di bidang hubungan internasional dari...
Baca lebih lajut »
Misi KOI Sebarkan Semangat Olympism sampai ke Anak-anak MudaKOI berharap Indonesia lebih banyak mencetak Olympian di masa mendatang. Maka mereka mulai menggelorakan semangat olympism ke anak-anak muda.
Baca lebih lajut »
Gerakan Mengawal Demokrasi Jawa TengahPentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang
Baca lebih lajut »
Anak Muda Didorong Menjadi 'Agripreneur' Tebu dengan Sentuhan TeknologiSaat ini, anak-anak muda mulai belajar bertani tebu dengan sentuhan teknologi.
Baca lebih lajut »
Relawan Pramono-Rano Hadirkan Artis dan Tokoh Nasional di Acara Tiba-Tiba MenyalaAcara ini memang ditujukan untuk anak-anak muda yang belum menentukan pilihan pada pilkada ini.
Baca lebih lajut »