Anak bisa menjadi pembawa (carrier) virus Corona, skrining berkala saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penting dilakukan.
Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya orang dewasa saja, anak pun bisa menjadi pembawa virus Corona. Hal ini juga melihat gejala COVID-19 pada anak yang kerap disangka flu biasa, sehingga pengobatan COVID-19 menjadi terlambat.
Keluarga harus mencermati dengan baik dan mewaspadai kalau ada anak-anak menunjukkan gejala COVID-19. Jika tidak ditangani segera, maka anak bisa menjadi sumber klaster keluarga. "Ini ada di SMA 1 Sumatera Barat, misalnya ada 61 orang yang positif COVID-19. Kemudian di MAN Insan Cendekia Padang Pariaman ada 63 yang positif," paparnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Masih Sedikit Wali Murid di Surabaya Izinkan Anak Ikut PTM |Republika OnlinePTM terbatas akan dilakukan secara bertahap, mulai Senin (6/9).
Baca lebih lajut »
Pekan Pertama PTM: Perlukah Orangtua Antar Anak Ke Sekolah?Pembelajaran tatap muka kembali dimulai. Banyak hal yang barus dipersiapkan orang tua agar anak-anaknya bisa aman dan nyaman meski pandemi masih terjadi.
Baca lebih lajut »
Mengulik Varian Virus Corona yang Bisa Sebabkan Badai SitokinBerbagai varian baru virus corona hasil mutasi terus bermunculan. Varian virus mana yang dapat menyebabkan badai sitokin?
Baca lebih lajut »
Wamenkes Ingatkan Anak Bisa Jadi |em|Carrier|/em| Covid-19 |Republika OnlineCovid-19 pada anak bisa menjadi klaster di keluarga.
Baca lebih lajut »